Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik China Didatangkan dari Tanah Abang

Kompas.com - 15/09/2008, 21:31 WIB

SEMARANG, SENIN - Batik asal China mulai membanjiri Kota Semarang terutama di pasar tradisional. Ini dapat berdampak menggusur keberadaan batik asal Pekalongan dan Solo di pasaran karena harga batik asal China relatif lebih murah.

Di Pasar Johar, batik-batik asal China ini hampir membanjiri tiap kios yang menjual busana. Kebanyakan batik asal China ini bermotif bunga dan warnanya cenderung mencolok.

"Batik ini didatangkan dari Tanah Abang, Jakarta dan mulai tren sejak pertengahan Agustus lalu," kata Eni (20), pegawai sebuah toko busana di Pasar Johar, Senin (15/9). Selain harganya relatif murah, lanjut Eni, batik ini juga mempunyai kelebihan lain yaitu, ketika dicuci bahannya tidak luntur dan warnanya tidak pudar.

Untuk gaun batik perempuan yang umumnya bermerek Orlena dan Nie Wen ini dijual Rp 30.000 hingga Rp 70.000 per buah.

Nining (19), penjual batik lain di Pasar Johar mengakui, mendatangkan batik ini sejak Maret dan langsung menyetop penjualan batik asal Pekalongan dan Solo. "Soalnya lebih laku batik yang dikirim dari Jakarta ini, bahannya lebih bagus," katanya.

Martini (19) dan Firoh (21), pembeli gaun batik di Pasar Johar mengaku, memilih membeli batik asal China tersebut karena lebih murah dibanding batik Pekalongan maupun Solo. "Selain itu, modelnya juga variatif," kata Martini.

Dengan uang Rp 70.000, Martini memperoleh dua buah gaun batik ini. "Kalau batik asal Pekalongan, harganya bisa dua sampai tiga kali lipat," ucapnya.

Batik pesisir

Pakar Sejarah sekaligus Pengamat Batik dari Jurusan Sejarah Universitas Diponegoro Dewi Yuliati mengatakan, batiK yang banyak beredar di pasaran dan diduga batik China ini sebenarnya menggunakan motif batik pesisir yang banyak mendapat pengaruh dari pengusaha pengelolanya yang kebanyakan asal China.

"Batik pesisir kan memang warnanya mencolok, sedangkan motifnya masih campuran antara budaya pesisir dan China yang dibawa oleh pemiliknya," katanya.

Dewi mengungkapkan, harga batik yang dijual di pasar tradisional tersebut dipastikan lebih murah dari batik asal Pekalongan dan Solo karena hanya tekstil yang bermotif batik atau batik cetak. Sedangkan batik asal Pekalongan dan Solo adalah batik tulis yang harganya memang relatif mahal.

Kendati demikian, kata Dewi, jika para perajin tidak memiliki kesadaran untuk mematenkan motif yang dibuat dan pemerintah juga tidak melindungi kerajinan batik sebagai budaya lokal bukan tidak mungkin tekstil asal China yang menyerupai batik akan menggantikan budaya asli Indonesia ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com