Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gawat, Batik China Membanjiri Pasar Indonesia!

Kompas.com - 14/09/2008, 02:50 WIB

SEMARANG, MINGGU--Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan hasil kerajinan tangan, salah satunya adalah batik, namun, saat ini muncul masalah baru, maraknya batik dari China yang membanjiri pasar di Indonesia termasuk di Kota Semarang.

Pemerintah diharapkan memerhatikan masalah tersebut, guna menjaga kelestarian batik dalam negeri, bahkan Menperindag Fahmi Idris mengatakan, pihak-pihak yang terkait, khususnya Bea Cukai diharapkan mampu mencegah masuknya batik dari negeri lain yang dinilai ilegal tersebut, kata Suseno, S.Pd, dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, Sabtu.

Bagaimanapun juga Indonesia harus tetap waspada, jangan sampai kejadian beberapa waktu lalu terulang lagi, dimana beberapa kesenian dan budaya asli Indonesia telah dipatenkan oleh negara lain, katanya.

Indonesia memang kurang begitu peduli dan waspada terhadap masalah-masalah tersebut, dan Pemerintah terkesan lamban dalam mengambil suatu kebijakan jika suatu masalah muncul. Harusnya Pemerintah sudah mengambil ancangan guna menanggulangi hal-hal tersebut, katanya.

Sementara itu, H. Abdullah, pedagang batik di Pusat Grosir Setono Pekalongan mengatakan, maraknya batik dari China belum begitu mengkhawatirkan, tapi juga patut untuk diwaspadai.

Selama ini permintaan batik Pekalongan dari luar kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang masih cukup tinggi. Mungkin bagi masyarakat awam sulit untuk membedakan mana itu batik Pekalongan dan mana itu batik China, karena secara fisik terlihat hampir sama.

Tetapi hal itu dapat dibedakan yaitu dari segi harga, batik Cina memang lebih murah dibanding batik Pekalongan, namun dari kualitas jelas batik Pekalongan lebih bagus, kata H. Abdullah.

Hal yang sama juga dikemukakan Tantri, seorang pecinta batik yang mengatakan, batik asli Indonesia khususnya batik Pekalongan jauh lebih bagus dari batik China.

Ia menambahkan, batik  China sebenarnya bukanlah batik yang sebenarnya, namun tekstil yang bermotif batik, jadi bukanlah batik seperti yang ada di Indonesia.

Memang butuh kejelian untuk mengatasi hal ini. Berbagai pihak terkait harus bahu-membahu mencegah masuknya batik ilegal tersebut.

Menurut Suseno, dasi segi bisnis, China boleh dikatakan mampu melihat peluang pasar di Indonesia, dan ini sah-sah saja. Tapi bagaimanapun juga hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena cepat atau lambat hal-hal serupa juga mungkin akan terjadi, dan ini akan membunuh pasar dalam negeri.

Indonesia sudah seharusnya memberlakukan sistem ekonomi seperti Jepang, dimana produk dari luar negeri diberikan harga lebih mahal dari harga produk dalam negeri, sehingga ini akan menyelamatkan produk dalam negeri, katanya.(ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com