MEDAN, MINGGU - Runner-up Liga Djarum Indonesia 2007, PSMS Medan, menargetkan meraih gelar juara pada perhelatan Liga Super Indonesia yang mulai digelar tahun ini, meski tim berjuluk "Ayam Kinantan" itu tak lagi bermain di kandangnya, Stadion Teladan Medan. PSMS dipastikan bakal menggunakan Stadion Gelora Bung Karno Jakarta sebagai home ground, setelah Badan Liga Indonesia menilai Stadion Teladan tak layak dipakai untuk menggelar pertandingan Liga Super Indonesia.
Meski terancam tak lagi disaksikan langsung pendukung fanatiknya, PSMS yang berlaga di Liga Super berani menargetkan juara. PSMS kini dikelola secara profesional oleh PT Pogos Gopas yang membentuk badan hukum tersendiri (PT PSMS) sebagai persyaratan bermain di Liga Super. Pimpinan PT Pogos Sihar Sitorus bertindak langsung sebagai Chief Excecutive Officer (CEO) PSMS.
Sihar mengungkapkan, penilaian BLI bahwa Stadion Teladan belum layak digunakan sebagai ajang menggelar pertandingan di Liga Super membuat PSMS memutuskan memindahkan kandang atau home ground mereka ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta. "Tetapi saya tetap yakin kami bisa bermain bagus sekaligus memenuhi target juara di Liga Super," kata Sihar dalam acara Pesta Dukung PSMS di Medan, Sabtu (5/7).
Sihar mengungkapkan komitmen perusahaanya mengelola PSMS secara profesional dalam waktu 10 tahun ke depan. Bahkan untuk tahun pertama keikutsertaan PSMS di Liga Super, menurut Sihar, perusahaannya siap menggelontorkan dana sekitar Rp 20 miliar hingga 25 miliar. "Tentu saja dana tersebut tidak hanya untuk kontrak pemain dan pelatih, tetapi juga operasional tim dan pembinaan pemain usia dini. Karena kami juga sudah bertekad membuat akademi sepak bola PSMS," katanya.
Meski Sihar mengaku siap mengeluarkan dana hingga Rp 25 miliar untuk membiayai satu musim kompetisi, materi pemain PSMS musim ini jauh dari kesan istimewa. Tak ada lagi nama-nama besar pelanggan tim nasional seperti kiper Markus Rihihina, striker Saktiawan Sinaga hingga wing back Mahyadi Panggabean.
Materi pemain PSMS yang cukup punya nama adalah Fadly Hariri, pemain belakang yang pernah memperkuat tim nasional di Asian Games Doha 2006 lalu. Di lini depan, PSMS hanya mengandalkan pemain muda Andika Yudhistira Lubis yang musim lalu lebih sering di bangku cadangan. Pemain asing yang mereka ambil pun tak terlalu istimewa seperti center back asal Cile yang musim lalu memperkuat Persib Bandung, Patricio Jimenez.
Untuk arsitek tim, Sihar memilih Iwan Setiawan, mantan pelatih tim nasional U-17 yang musim lalu menangani PSS Sleman. Senada dengan Sihar, Iwan pun mengaku tak masalah harus bermain di Jakarta. Makanya dalam uji coba di Malaysia saya selalu tekankan ke pemain, hasil akhir harus bagus. Memang saya akui, pasti ada pengaruhnya tak lagi bermain di Stadion Teladan, tetapi menjadi tugas saya memaksimalkan kondisi PSMS yang harus bermain di Jakarta," kata Iwan.
Dalam acara yang juga dihadiri para pemain legendaris PSMS seperti Ipong Silalahi, Tumpak Sihite, Parlin Siagian, Sarman Panggabean hingga Ismail Ruslan, ternyata persoalan pengelolaan PSMS belum tuntas. Pengelola lama, dalam hal ini pengurus klub PSMS yang didominasi pejabat Pemkot Medan, ternyata mencabut mandat pengelolaan PSMS ke PT Pogos Gopas. Namun Sihar mengatakan, hal tersebut tak masalah selama BLI tetap memperbolehkan PSMS main.
Meski masih dibelit konflik internal, para pemain tampaknya berdiri di belakang Sihar. Hal ini terlihat dari kehadiran hampir seluruh pemain dalam acara tersebut. Fadly yang mewakili para pemain mengaku, manajemen sekarang sangat bersifat kekeluargaan.
"Bang Sihar sering datang menengok kami. Tak jarang kami juga diajak nonton film bareng. Ini yang membuat kami bisa tampil lebih semangat, meski harus bermain di luar Medan," kata Fadly.
Dia juga mengaku, target juara yang dibebankan manajemen sebagai sesuatu yang wajar. Menurut Fadly, penilaian pendukung PSMS terkait materi yang dianggap pas-pasan justru melecut motivasi pemain. Segala sesuatu yang sukses selalu dimulai dari yang kecil dulu, katanya. (BIL)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.