Lecehkan Wasit Wanita, Pemain Dipecat

LIMA, JUMAT - Seorang pemain sepakbola di Liga Peru dipecat oleh klubnya, Deportivo San Martin, karena melecehkan wasit wanita yang memberinya kartu merah pada pertandingan pekan lalu.

Pemain tersebut adalah Mario Leguizamon. Minggu (7/4), Deportivo San Martin melawan Alianza Atletico di Liga Peru. Pada pertandingan itu, Mario diberi kartu merah oleh wasit wanita Silvia Reyes. Pemain asal Uruguay itu tampak marah-marah, tak terima dengan keputusan sang wasit.

Dalam wawancara dengan televisi, dia masih emosional menanggapi keputusan Silvia Reyes. Bahkan, dia kemudian mengeluarkan kata-kata pelecehan dengan konotasi gender. Pernyataannya langsung menimbulkan kecaman dari banyak pemain sepakbola dan juga kelompok pejuang hak wanita.

Karena itu, Deportivo San Martin pun terpaksa memecatnya. Dia dianggap merusak citra klub. Klub tak ingin memiliki pemain yang tidak menghormati kesopanan maupun hak-hak orang lain.

"Deportivo San Martin mendukung Silvia Reyes. Tidak hanya karena dia seorang wanita, tapi juga wasit yang punya kontrol dalam lapangan, sehingga keputusan dan otoritasnya harus dipatuhi," demikian pernyataan resmi klub, Kamis (10/4).

Sementara itu Manajer Umum Deprotivo San Martin, Alvaro Barco mengatakan, "Mario Leguizamon terpaksa meninggalkan klub karena telah merusak citra klub di depan mata publik."

Leguizamon akhirnya meminta maaf atas apa yang dia katakan kepada Silvia Reyes. Namun, wasit wanita tersebut tak mau memaafkannya. Menurutnya, kata-kata Leguizamon tersebut sudah keterlaluan.

"Saya memang emosi dan mengeluarkan kata-kata tersebut dalam keadaan panas," ujar Leguizamon.

Tak cukup berapologi, dia uga mengkritik sepakbola Peru. Menurutnya, standar sepakbola Peru masih rendah, sehingga mereka selalu gagal lolos ke putaran final Piala Dunia sejak 1982.

"Ini kenyataan. Berapa lama eru gagal lolos ke putaran final Piala Dunia? Berapa lama Peru tidak meraih trofi?" demikian kritiknya. (AP)