Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Italia ke Titik Nol, Ronaldo dan Messi Tak Akan Selamatkan Azzurri

KOMPAS.com - Italia disebut kembali ke titik nol usai tersingkir dari Euro 2024. Talenta seperti Ronaldo atau Messi tidak akan bisa segera muncul dan menyelamatkan Azzurri. 

Sebelum Euro 2024 dimulai, pelatih timnas Italia, Luciano Spalletti, pernah berujar bahwa pasukannya akan datang ke Jerman untuk mempertahankan gelar juara. 

Mempertahankan gelar Euro jadi sebuah misi, namun bertahan dari serangan musuh adalah ujian lain yang tak bisa dilalui dengan baik oleh timnas Italia besutan Spalletti.

Gawang Italia tak pernah bersih dari gol lawan dalam empat laga yang mereka lalui di Euro 2024. 

Usai kemasukan dalam tempo 23 detik, gol tercepat di sepanjang sejarah Euro, kala melawan Albania (2-1), Italia kembali kebobolan kala bersua Spanyol (0-1) dan Kroasia (1-1).

Pada laga 16 besar Euro 2024 melawan Swiss, Sabtu (29/6/2024), gawang Gli Azzurri (Si Biru) kawalan Gianluigi Donnarumma tembus dua kali oleh tembakan Remo Freuler (37') dan Ruben Vargas (46').

Artinya dalam empat laga beruntun di Piala Eropa 2024, Italia selalu kemasukan lebih dahulu. Rapor defensif Azzurri barangkali akan lebih parah andai Gianluigi Donnarumma tak tampil bagus dan membuat total 14 penyelamatan. 

"Pertandingan kemarin membuat kami kembali ke titik nol dan kami akan memulai lagi dari sana," ujar Luciano Spalletti dalam konferensi pers di Iserlohn, kamp latihan Italia selama Euro 2024, pada Minggu (30/6/2024). 

Donnarumma boleh disebut sebagai satu-satunya pemain Italia yang menampilkan standar tinggi di Euro 2024. Penampilan sang bek muda, Riccardo Calafiori, juga memberikan harapan.

Namun, di luar kedua nama itu, tak ada talenta Azzurri yang menonjol.

Italia seperti sedang kekurangan talenta kelas satu. Bayangkan saja, dalam laga krusial kontra Swiss, Spalletti menyandarkan asa di lini serang kepada figur seperti Stephan El Shaarawy yang musim lalu cuma bikin tiga gol buat AS Roma.

Gianluca Scamacca yang diandalkan sebagai ujung tombak, menutup Euro 2024 dengan catatan tanpa gol. 

Ketika Scamacca buntu, Spalletti juga hanya bisa mengandalkan Mateo Retegui, striker Genoa, tim peringkat 11 Serie A 2023-2024.

Pemanggilan Nicolo Fagioli ke Euro 2024 kian menjelaskan sulitnya menemukan talenta kelas atas di Italia pada saat ini.

Fagioli yang sempat absen tujuh bulan karena harus menjalani skorsing akibat kasus judi ilegal dan baru kembali membela Juventus pada akhir musim 2023-2024, tetap masuk dalam skuad Italia di Piala Eropa 2024.

Tanpa penampilan kontinu sepanjang musim 2023-2024, Fagioli tampak kurang tajam kala dipercaya sebagai sutradara permainan Italia dalam duel kontra Swiss pada 16 besar Euro 2024. 

Italia seperti hilang arah dan merindukan figur kuat di ruang ganti seperti Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini, yang pernah disebut Jose Mourinho bisa menjadi dosen ilmu bertahan di Harvard.

"Saya akan meremajakan skuad ini dan mencoba untuk membentuk sebuah tim. Saya tidak mendapatkan jawaban yang saya cari terkait kepemimpinan. Masa depan tim akan lebih muda dengan energi dan kekuatan baru," ucap Spalletti berjanji.

Kekalahan 0-2 dari Swiss di 16 besar Euro 2024 menampar Italia dan membawa mereka kembali kepada realita.

Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Spalletti, untuk memastikan agar Italia lolos ke Piala Dunia 2026, setelah melewatkan partisipasi pada 2018 dan 2022.

Presiden FIGC, Gabriele Gravina, telah memastikan bahwa kursi Spalletti sebagai pelatih Italia tetap aman.

Gravina seperti menyadari bahwa Spalleti memang belum lama menghuni kursi peracik taktik Azzurri dan layak diberikan waktu lebih.

Sebelum Euro 2024 digelar, pelatih asal Certaldo itu tercatat baru 10 kali memimpin Italia. 

"Inti dari proyek kami adalah seorang pelatih yang telah berada di sini selama sembilan hingga 10 bulan, yang tidak selalu memiliki semua pemain yang tersedia."

"Kepercayaan kami harus bekerja karena sudah ada tantangan baru dalam waktu 60 hari," ujar Gabriele Gravina dilansir dari Corriere dello Sport.

Spalletti yang di level klub masyhur karena kemampuannya menerapkan sepak bola atraktif dengan filosofi bermain jelas, menjadi harapan terbaik Italia untuk bangkit di tengah minimnya talenta yang ada.

Tanpa talenta kelas satu, kecerdasan pelatih dalam menerapkan taktik adalah senjata terbaik Italia untuk menjadi kompetitif.

"Spalletti mendapat kepercayaan dari kami, tantangan baru dimulai dalam 60 hari dan kami tidak bisa berharap seorang Cristiano Ronaldo, Messi, atau Mbappe tiba-tiba muncul di Italia," ujar Gabriele Gravina.

Tugas lain Spallletti adalah memberikan lebih banyak kepercayaan kepada pemain-pemain muda.

Sejatinya, tim muda Italia mencatat pencapaian yang terbilang bagus dalam beberapa ajang terkini.

Timnas U20 Italia sukses menembus final Piala Dunia U20 2023 sementara pada level U19, Azzurrini (Si Biru Cilik) merupakan juara Euro 2023.

Terkini, Italia U17 yang dibela striker AC Milan, Francesco Camarda, menjuarai Euro 17 2024.

"Kami harus menghargai talenta yang ada di negara kami, semua timnas kelompok umur berhasil melaju ke babak akhir turnamen," ujar Gravina.

https://bola.kompas.com/read/2024/07/01/07033088/italia-ke-titik-nol-ronaldo-dan-messi-tak-akan-selamatkan-azzurri

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke