STY Ungkap "Bantuan" Sang Anak untuk Kenali Karakter Timnas Indonesia

KOMPAS.com – Shin Tae-yong mengungkapkan "bantuan" sang anak dalam menunjang tugasnya sebagai pelatih timnas Indonesia yang dijejali pemain muda.

Shin Tae-yong didapuk menjadi pelatih timnas Indonesia sejak tahun 2019. Ia mampu membawa perubahan signifikan bagi sepak bola Tanah Air.

Beragam prestasi telah dibuat oleh Shin Tae-yong selama menukangi timnas Indonesia selama lima tahun.

STY menjadi pelatih pertama yang mengantarkan tiga kelompok umur timnas Indonesia menembus Piala Asia.

Shin juga menjadi satu-satunya pelatih yang berhasil membawa timnas Indonesia senior menembus 16 besar Piala Asia.

Teranyar, pelatih berumur 53 tahun itu membuat timnas Indonesia menorehkan dua hasil impresif melawan Vietnam dalam putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Eks juru racik Seongnam Ilhwa Chunma itu pun membuka peluang untuk mengantarkan timnas Indonesia lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Namun, kiprah Shin Tae-yong membawa kemajuan di timnas Indonesia tidak muncul hanya dalam satu kedipan mata.

Mantan pelatih timnas Korea Selatan itu mesti melalui proses panjang, sebelum memberikan bukti nyata kemajuan sepak bola Indonesia.

Mulanya, Shin membangun timnas Indonesia dengan skuad muda. Situasi ini membuat skuad Garuda kini dihuni banyak pemain belia

Rata-rata usia para pemain timnas Indonesia berada di angka 24,7 tahun.

Shin tak menyangkal bahwa kemajuan timnas Indonesia tak lepas dari "bantuan" dari dua anaknya, yakni Shin Jae-won (26 tahun) dan Shin Jae-hyuk (23).

Saat ini, Shin Jae-won tampil bersama Seongnam, sedangkan Shin Jae-hyuk membela Namyangju. Umur dua putra STY itu tak beda jauh dengan rata-rata usia penghuni timnas saat ini.

Shin mengakui bahwa dirinya belajar banyak dari kedua anaknya guna mengetahui karakteristik pesepak bola di usia muda.

Oleh karena itu, Shin pun menjadi lebih mudah untuk menangani skuad muda timnas Indonesia.

“Kedua anak saya merupakan para pemain sepak bola,” kata Shin Tae-yong, dikutip BolaSport.com dari Chosun.

"Saya terus belajar untuk mengetahui tentang mentalitas seperti apa yang dimiliki generasi pemain yang bermain saat ini,” tutur dia.

Di samping itu, Shin Tae-yong juga membangun gaya hidup disiplin di timnas Indonesia melalui jadwal latihan dan pola makan.

“Saat saya kali pertama datang (ke timnas Indonesia), para pemain sering terlambat 10 sampai 15 menit untuk latihan.”

“Mereka banyak memakan gorengan yang merupakan makanan pokok di sini (Indonesia),” ujar dia.

“Kami tidak melatih otot dengan baik, termasuk core (otot inti tubuh yang mengelilingi tulang belakang).”

(Sasongko Dwi Saputro/BolaSport.com)