Langkah federasi tersebut dilakukan di saat sepak bola putri di Indonesia sedang mati suri karena tidak dinaungi kompetisi nasional.
Menurutnya, ini menjadi ironi sebab kompetisi adalah tempat paling ideal untuk memilih komposisi pemain.
“Selamat kepada pelatih yang baru. Tapi, ya lucu sih karena kompetisi belum ada, ambil pemain dari mana? Naturalisasi?,” ucapnya kepada Kompas.com.
Seperti diketahui, Liga Putri Indonesia sudah berhenti bergulir sejak 2019 atau lima tahun lalu.
PSSI sempat menggaungkan akan menggelar kembali Liga Putri musim ini, akan tetapi wacana tersebut belum ada realisasi hingga saat ini.
Meski kompetisinya mati suri, beberapa klub masih aktif berkegiatan. Sebut saja Arema FC Women yang menyibukkan diri dengan mengikuti turnamen-turnamen antar daerah.
“Arema FC Women tetap aktif berkegiatan. Setelah Porprov lanjut ke PON. Saat ini malah Arema FC Women pembinaan hingga U-14 dan manajemen back up penuh,“ imbuhnya.
Mengembangkan klub tanpa Liga memberikan tantangan yang berat bagi Fuad dan timnya.
Setidaknya, Arema FC Women berhasil bertahan dalam lima tahun terakhir.
“Keterbukaan informasi dan selalu mengajak pemain pemain berdiskusi segala hal,” ucap Fuad Ardiansyah membeberkan kunci sukses tim tetap bertahan.
Terlepas dari itu semua, ia tetap antusias menyambut baik kehadiran Mochizuki.
Perekrutan pelatih asal Jepang tersebut menunjukan adanya gelombang perubahan yang akan segera hadir untuk sepakmbola wanita Indonesia.
Ia berharap banyak bisa segera dilaksanakan Liga Putri Indonesia yang digagas dan dikonsep selayaknya Liga 1 pria.
“Saya berharap kompetisi Liga 1 putri digelar kembali dan di ikuti kelompok umur,” ucap pria berkacamata itu.
“Juga disertai regulasi yang membangun, bukan asal comot pemain karena punya sumber daya keuangan melimpah. Pemain asing wanita juga diperbolehkan dengan batasan batasan tertentu,” berharap.
Di sisi lain, perekrutan Satoru Mochizuki sebenarnya merupakan lompatan besar bagi sepak bola wanita di Indonesia.
Ia merupakan sosok yang membuat Timnas Putri Jepang menjadi tim yang disegani di level dunia.
Prestasinya antara lain adalah membawa Timnas Putri Jepang peringkat 4 Olimpiade Beijing 2008, juara Piala Dunia Putri 2011, dan meraih medali perak di Olimpiade London 2012.
Diharapkan kesuksesan tersebut bisa menular untuk Timnas Putri Indonesia.
https://bola.kompas.com/read/2024/02/23/17380838/manajer-arema-fc-women-heran-pssi-rekrut-pelatih-timnas-putri-tanpa-punya