Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menilik Nasib Klub yang Telah Memecat Pelatihnya Sepanjang Liga 1 2023 Bergulir

KOMPAS.com - Kerasnya persaingan Liga 1 2023-2024 memakan banyak korban untuk pelatih.

Sejak pekan pertama hingga pekan ke-24, total sudah tujuh klub yang memutuskan mengganti pelatih.

Setidaknya ada 11 pelatih yang menjadi korban kerasnya persaingan dan ambisi untuk menjadi yang terbaik.

Pergantian pelatih tersebut ada yang menghadirkan solusi bagi klub-klub tersebut. Namun ada juga yang tetap tidak merubah keadaan klub.

Berikut ulasannya yang sudah dirangkum Kompas.com :

1. Persib Bandung

Menjadi klub pertama yang berpisah dengan pelatihnya secara dini di Liga 1 2023-2024. Tim mengakhiri kerjasama dengan Luis Milla. Ia mundur saat akan memasuki pekan ketiga, kemudian manajemen menunjuk pelatih Bojan Hodak.

Awalnya tim mengalami masalah konsistensi hingga sempat mencicipi zona merah. Namun sejak pekan ke-9 performa tim berjuluk Maung Bandung itu terus menanjak.

Kini bertengger di peringkat ke-3 klasemen sementara dengan meraih 10 kali menang, 11 kali imbang dan 3 kali kalah.

2. Persikabo 1973

Aidil Sharin Sahak mundur dari Persikabo usai laga pekan keempat. Ia mundur setelah mengalami 2 kali kekalahan, 1 kali imbang dan 1 kali menang.

Alasan keluarga disebut sebagai penyebabnya mengakhiri kerjasama dengan tim secara dini.

Sementara itu semenjak kepergiannya, tim berjuluk Laskar Padjajaran itu masih belum mampu beranjak dari keterpurukan.

Tim juga sempat memperkenalkan Salvador Rodriguez sebagai pelatih. Namun ia hanya sekali memimpin Dimas Drajad dkk pada pekan ke-8 melawan Borneo FC.

Kemudian ia berpindah posisi menjadi direktur teknik dan Aji Santoso masuk sebagai pelatih.

Ia langsung memimpin tim pada pekan ke-9. Namun ia juga belum memberikan dampak signifikan. Hingga pekan ke-24 persikabo masih tertahan di posisi ke-17. Secara keseluruhan tim baru menang 3 kali, 8 kali seri dan 13 kali kalah.

3. Persebaya Surabaya

Keputusan mengejutkan dari Persebaya dengan melengserkan Aji Santoso dari jabatannya. Kabar yang cukup mengejutkan karena ia dianggap sebagai pelatih yang mampu mengangkat kembali Persebaya sejak 2019 silam.

Ia dilengserkan pada pekan keenam setelah hanya mampu memetik satu kemenangan dari enam laga.

Semenjak kepergiannya performa tim berjuluk Bajul Ijo itu naik turun.

Andre Oktaviansyah dkk sempat gacor ditangan pelatih caretaker Uston Nawawi. Namun regulasi tidak memperkenankannya berlanjut karena masalah lisensi kepelatihannya.

Kemudian tim memperkenalkan Josep Gombau. Namun ia tidak mampu memenuhi ekspektasi dan dilengserkan setelah hanya mampu memetik satu kemenangan dalam enam laga.

Kini persebaya merangkai asa bersama Paul Munster di posisi ke-12 klasemen dengan 7 kali menang, 9 kali seri dan 8 kali kalah.

4. Persita Tangerang

Memasuki pekan kesebelas Persita mengumumkan telah mengakhiri kerjasama dengan pelatih asal Chile, Luis Duran.

Ia dipecat setelah tim mengalami 6 kekalahan beruntun sejak pekan ke-6 Liga 1 2023-2024. Akibat rantai kekalahan tersebut tim terjun bebas dari posisi ke- ke posisi ke-15.

Manajemen kemudian menunjuk Divaldo Alves sebagai pelatih. Namun performa tim belum bisa dikatakan memuaskan. Kini Persita masih tetap tertahan di peringkat ke-15 dengan 7 kali menang, 5 kali seri dan 12 kali kalah.

5. Bhayangkara FC

Jebloknya performa Bhayangkara FC di dasar klasemen sementara membuat Emral Abus dipecat memasuki pekan keempat belas atau pada 3 Oktober 2023 lalu.

Dari 13 laga tersebut tim hanya mampu memetik 1 kali kemenangan, 4 kali seri dan 11 kali kalah.

Setelah itu manajemen melakukan misi penyelamatan dengan mengangkat Mario Gomez sebagai pelatih pengganti dan merekrut sejumlah nama besar.

Mulai dari Radja Nainggolan, Osvaldo Hay, Witan Sulaiman, Arif Satria, Rendika Rama hingga Junior Brandao.

Namun jalan Bhayangkara FC masih sangat terjal untuk keluar dari zona degradasi. Sampai saat ini tim masih berada di dasar klasemen dengan 2 kali kemenangan, 9 kali seri dan 13 kali mengalami kekalahan.

6. PSS Sleman

Performa tim yang tidak sesuai ekspektasi membuat PSS memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan pelatihnya Marian Mihail secara prematur.

Ia dilengserkan usai menjalani laga pekan kelima belas dengan catatan 4 kali menang, 6 kali seri dan 5 kali kalah.

Tim kemudian menunjuk pelatih asal Serbia, Risto Vidakovic. Akan tetapi juga masih tetap berkutat di posisi ke-14. Posisi yang sama saat memberhentikan Marian Mihail.

Secara keseluruhan PSS baru memetik 6 kali kemenangan, 9 kali seri dan 9 kali mengalami kekalahan.

7. Arema FC

Menjadi tim yang banyak melakukan pergantian pelatih di Liga 1 2023-2024 ini. Totalnya lima kali berganti pelatih.

Diawali dengan perginya I Putu Gede pada pekan keempat. Kemudian disusul Joko Susilo pada pekan ketujuh. Setelah itu tim sempat dipimpin pelatih caretaker Kuncoro dalam dua laga.

Dari delapan pekan pertama ini tim berjuluk Singo Edan itu tidak pernah mencatatkan kemenangan.

Setelah itu pada pekan kesepuluh tim dipimpin oleh Fernando Valente. Bersamanya tim mencatatkan 5 kali menang, 3 kali imbang dan 7 kali mengalami kekalahan.

Sayangnya hasil itu belum mampu membuat Arema FC keluar dari zona degradasi. Kemudian manajemen melengserkan pelatih asal Portugal itu usai mengalami kekalahan 1-4 atas PSIS Semarang pada pekan keduapuluhdelapan.

Tim berada diposisi ke-16 dengan total 5 kali menang, 6 kali imbang dan 13 kali mengalami kekalahan.

Kini Arema FC dinahkodai Widodo Cahyono Putro yang mengemban misi berat yaitu keluar dari zona degradasi.

https://bola.kompas.com/read/2024/02/17/06000098/menilik-nasib-klub-yang-telah-memecat-pelatihnya-sepanjang-liga-1-2023-bergulir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke