Fans Hong Kong Bayar Hingga 7,5 Juta Rupiah untuk Lihat Messi Duduk Manis di Bangku Cadangan

KOMPAS.com - Kekecewaan dirasakan para suporter di Hong Kong Stadium setelah laga tim All Star melawan Inter Miami pada Minggu (4/2/2024).

Inter Miami menyambangi Hong Kong sebagai bagian dari tur pramusim mereka.

Pertandingan berakhir dengan kemenangan besar 4-1 Inter Miami asuhan Tata Martino atas tim yang terdiri dari bintang-bintang liga lokal tersebut.

Ini adalah kemenangan pertama The Herons dalam rangkaian tur pramusim mereka setelah Lionel Messi dkk gagal meraup kemenangan kontra Al-Nassr (kalah 0-6), FC Dallas (0-1), Al Hilal (3-4), dan timnas El Salvador.

Namun, ada satu hal dari kemenangan di Hong Kong tersebut yang membuat para suporter di stadion kecewa.

Apalagi alasannya kalau bukan karena absensi Lionel Messi yang menghabiskan 90 menit pertandingan duduk manis di bangku cadangan.

South China Morning Post (SCMP) melaporkan bahwa para fans sudah meminta Messi turun dari bangku cadangan sejak setidaknya menit ke-60 lewat nyanyian-nyanyian mereka.

Banyak fans memang datang ke stadion dengan memakai seragam 10-Messi dari Inter Miami, Timnas Argentina, dan Barcelona.

Walau Tata Martino menurunkan Sergio Busquets dan Jordi Alba pada medio babak kedua, sang pelatih tidak kunjung memainkan sang mega bintang Messi.

Messi bahkan tidak memakai sepatu bolanya di bangku cadangan Inter Miami, berbeda dari rekan-rekannya yang lain.

Tak heran apabila sambutan penonton jauh dari hangat saat peluit akhir wasit berbunyi. Mereka yang tidak pulang lebih dulu mengirim sorakan dan siulan saat dilakukan sesi presentasi trofi seusai laga yang juga dihadiri oleh pemilik bersama Inter Miami, David Beckham.

"Atas nama semua orang yang terlibat di Inter Miami, klub kami, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak atas sambutan yang luar biasa," kata David Beckham yang disambut reaksi negatif dari penonton. 

"Kami selalu cinta... Saya selalu mencintai Hong Kong. Terima kasih banyak atas sambutan yang luar biasa. Kami berharap dapat kembali lagi suatu hari nanti untuk menghibur Anda lebih banyak lagi."

Salah satu penonton yang ditemui SCMP, Marco Hu Kim-ming (21), bahkan mengaku mengeluarkan sampai 1.500 dolar Hong Kong alias 3 juta rupiah hanya untuk tiket pertandingan, belum tiket pesawat dari Universitas Melbourne, Australia, di mana dirinya tengah belajar.

"Saya terbang dari Melbourne untuk laga ini. Kami menunggu sangat lama tetapi Messi tidak pernah muncul, saya sangat kecewa," ujarnya.

Hal serupa diutarakan warga asli Hong Kong Elaine Law yang, bersama pacarnya, membayar masing-masing 2.200 dolar Hong Kong alias 4,4 juta rupiah untuk tiket pertandingan.

Ia mengatakan foto-foto Messi yang dipakai di material promosi laga mengindikasikan bahwa sang mega bintang akan merumput di laga.

"Saya telah menunggu hampir 10 tahun untuk bertemu dengannya," kata Ling.

"Ini adalah kesempatan langka untuk bertemu dengannya, karena dia mungkin akan segera pensiun. Kami sangat kecewa."

Seorang fans asal Nigeria bernama Antony Osazee yang bekerja sebagai auditor di Hong Kong bahkan membayar hingga 3.600 dolar Hong Kong atau hampir 7,5 juta rupiah untuk tiket laga.

"Saya datang ke latihan hanya untuk melihatnya pemansan," tutur Osazee. "Messi bukan supermodel. Orang-orang tidak membayar hanya untuk menontonnya duduk."

Seusai laga, Tata Martino pun menjelaskan alasan dia tak menurunkan sang kapten timnas Argentina tersebut.

"Kami berterima kasih kepada Hong Kong selama beberapa hari terakhir ini, kami telah diperlakukan dengan sangat baik dan merasakan keterbukaan dari masyarakat Hong Kong," ujarnya.

"Kami juga menikmati hari ini di stadion, tetapi paham ada banyak kekecewaan di antara para penggemar karena absennya Luis Suarez dan Lionel Messi."

"Ini adalah keputusan tim medis, kami telah memeriksa situasi fisik mereka, dan jika kami menurunkan mereka ke lapangan, kami akan mempertaruhkan kondisi fisik mereka."

"Kami memahami bahwa para penggemar sangat kecewa dan kami meminta maaf kepada mereka. Kami berharap bisa menurunkan mereka ke lapangan untuk sementara waktu untuk bermain, tetapi risikonya terlalu besar."