Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selamat Jalan Kaisar Beckenbauer

Prestasi Beckenbauer dalam dunia sepak bola cukup unik. Sebagai pemain, Beckenbauer berhasil mengantarkan tim nasional Jerman Barat merebut Piala Dunia 1974.

Sebagai pelatih, Beckenbauer berhasil mengantarkan tim nasional Jerman menjuarai Piala Dunia 1990.

Prestasi yang unik sebagai pemain dan pelatih yang berhasil merebut Piala Dunia hanya dapat disamai oleh Mario Zagallo dari Brasil.

Uniknya lagi, Zagallo meninggal dua hari sebelum Beckenbauer meninggal. Pada 5 Januari 2024, Zagallo mendahului Beckenbauer.

Mengapa Beckenbauer dijuluki sang Kaisar? Ada berbagai macam versi terkait hal tersebut.

Menurut Beckenbauer, ini semua bermula ketika dirinya berfoto di samping patung Kaisar Franz Josep di Wina pada 1976. Foto ini kemudian diberi judul "Aku dan sang Kaisar". Dari sinilah kemudian, julukan Kaisar mulai dilekatkan kepada Beckenbauer.

Mengagumi Beckenbauer berbeda dengan mengagumi Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Messi dan Ronaldo memiliki skill yang luar biasa. Orang begitu mudah terpesona dengan gocekan bola, kecepatan, dan torehan banyak gol. Ini adalah hal yang kasat mata terlihat di lapangan dan selalu menjadi sorotan kamera.

Mengagumi Beckenbauer adalah mengagumi peran pemain di atas lapangan yang jarang disorot oleh kamera.

Beckenbauer tidak memiliki skill sehebat Lionel Messi atau Johan Cruyff pada eranya. Beckenbauer adalah seorang libero.

Posisi libero sudah ditinggalkan di dalam sepak bola modern. Libero adalah pemain terakhir di depan kiper. Seorang libero menempatkan posisinya di belakang stopper dan wing back.

Selain menjaga bentang pertahanan, Beckenbauer adalah seorang dirigen dan pemimpin yang mengendalikan permainan.

Di final Piala Dunia 1974, sang libero Beckenbauer berhasil menjinakkan kehebatan Johann Cruyff dengan tarian "total football"-nya.

Inilah teka-teki dari sepak bola. Tim terbaik tidak selalu menjadi juara. Belanda bermain lebih cantik, tetapi Jerman bermain lebih efektif dan efisien.

Di ajang final Piala Dunia 1974, dewi fortuna berpihak pada kesebelasan yang bermain dengan efisiensi dan efektif.

Sepak bola sering kali ditentukan oleh peran para pemain yang jarang disorot oleh kamera. Orang seringkali hanya menilai permainan dari gol yang tercipta atau dari aksi dribbling.

Pencetak gol dianggap sebagai pemain terbaik. Oleh karena itu, para pemain yang tidak mencetak gol seringkali underrated.

Permainan sepak bola tidak hanya sekadar mencetak gol. Gol tercipta melalui proses panjang. Keseimbangan permainan, determinasi, kedisiplinan dan kerja sama tim adalah faktor penting yang sering terlewatkan dari sorotan kamera dan perbincangan.

Beckenbauer memiliki leadership untuk menjaga keseimbangan tim, determinasi dan sistem permainan.

Dibutuhkan selera sepak bola yang berbeda untuk mengagumi seorang Beckenbauer. Terlalu picik jika selera hanya dibatasi pada skill individu pemain dan torehan gol.

Selera akan leadership adalah alasan dibalik kegaguman terhadap Beckenbauer. Sayang sekali, leadership adalah hal yang jarang disorot oleh kamera.

Sosok seperti Roy Keane di Manchester United dan Didier Deschamps di tim nasional Perancis adalah profil pemain yang underrated di mata para penonton sepak bola. Keduanya tidak dibekali dengan skill individu yang luar biasa.

Ketika melihat Mancherster United era 2000-an, orang lebih terpesona pada kecepatan dan gocekan Ryan Giggs atau ketajaman dan torehan gol Ruud van Nistelrooy.

Yang tidak tersorot adalah leadership Roy Keane dalam menjaga keseimbangan permainan dan fighting spirit tim.

Begitu pula ketika melihat tim nasional Perancis era 2000-an, orang begitu terpesona pada skill individu dan kecerdasan Zinedine Zidane atau gocekan dan kecepatan Thierry Henry.

Nama Didier Deschamps tidak mendapat sorotan. Leadership Deschamps memegang peran penting dalam menjaga ritme permainan.

Di era sepak bola modern, yang menyorot para pemain di lapangan hijau bukan hanya kamera, tetapi juga angka statistik. Perkembangan teknologi mempermudah perhitungan data statistik setiap pemain.

Namun, statistik tidak dapat mengungkapkan segala-galanya. Teknik passing, teknik kontrol bola, dan pergerakan tanpa bola adalah hal-hal yang tidak tersorot oleh data statistik.

Selain itu, leadership di lapangan juga tidak tersorot oleh data statistik. Dibutuhkan kejelian pengamatan untuk menilai sosok-sosok leader yang berperan penting di lapangan hijau.

Leadership juga tidak memiliki korelasi dengan kemampuan menggocek bola atau torehan gol.

Apakah prestasi membutuhkan kumpulan pemain dengan skill individu luar biasa? Tim nasional Jerman konsiten dalam mengukir prestasi tanpa mengandalkan kumpulan skill individu pemain.

Team work, determinasi dan sistem permainan adalah ciri khas dari der Panzer.

Jerman memiliki tradisi yang bagus di ajang Piala Dunia karena mengandalkan ketiga unsur tersebut yang dipadu dengan semangat pantang menyerah.

Siapakah yang mampu menjaga berjalannya ketiga unsur tersebut? Franz Beckenbauer adalah salah satu pemain yang mampu menjaga itu semua dengan kemampuan leadership-nya di tengah lapangan.

Bahkan, kemampuan leadership Beckenbauer juga teruji ketika menjadi pelatih tim nasional Jerman. Beckenbauer berhasil mengantarkan der Panzer merebut Piala Dunia 1990 di Italia.

Selain itu, Beckenbauer juga dipercaya untuk menjadi presiden klub Bayern München (1994-2009). Kesuksesan penyelenggaraan Piala Dunia 2006 di Jerman, juga tidak lepas dari leadership Beckenbauer yang ditunjuk sebagai presiden komite penyelenggara.

Mencoba mengagumi Beckenbauer ibarat membuka wawasan sepak bola. Selera sepak bola tidak hanya sekadar torehan gol atau skill dribbling.

Jika Lionel Messi adalah legenda skill sepakbola, maka Franz Beckenbauer adalah legenda leadership sepak bola. Selamat jalan, Sang Kaisar. Gottes Segen.

https://bola.kompas.com/read/2024/01/14/05000078/selamat-jalan-kaisar-beckenbauer

Terkini Lainnya

Championship Series: Hindari Sanksi Komdis, Persib Imbau Bobotoh

Championship Series: Hindari Sanksi Komdis, Persib Imbau Bobotoh

Liga Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Jalani Hal Penting dan Dasar Jelang Vs Korea Utara

Timnas U17 Putri Indonesia Jalani Hal Penting dan Dasar Jelang Vs Korea Utara

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Ten Hag Tak Menyesal Sedetik Pun Latih MU

Man United Vs Arsenal, Ten Hag Tak Menyesal Sedetik Pun Latih MU

Liga Inggris
Opsi Persib Perpanjang Kontrak Pelatih Bojan Hodak, Durasi Panjang…

Opsi Persib Perpanjang Kontrak Pelatih Bojan Hodak, Durasi Panjang…

Liga Indonesia
Al Hilal Juara Liga Arab Saudi, Tak Terkalahkan, Sisihkan Al Nassr-Ronaldo

Al Hilal Juara Liga Arab Saudi, Tak Terkalahkan, Sisihkan Al Nassr-Ronaldo

Liga Lain
Perundungan Siber Suporter Sepak Bola Indonesia dan Peran Penting PSSI

Perundungan Siber Suporter Sepak Bola Indonesia dan Peran Penting PSSI

Internasional
Hasil Sprint Race MotoGP Perancis: Jorge Martin Menang, Disusul Marquez dan Vinales

Hasil Sprint Race MotoGP Perancis: Jorge Martin Menang, Disusul Marquez dan Vinales

Motogp
Klasemen Liga Inggris: Man City Geser Arsenal, Singkirkan Liverpool

Klasemen Liga Inggris: Man City Geser Arsenal, Singkirkan Liverpool

Liga Inggris
Klasemen Liga Italia: Milan dan Inter Pesta Gol, Bologna Salip Juventus

Klasemen Liga Italia: Milan dan Inter Pesta Gol, Bologna Salip Juventus

Liga Italia
Hasil AC Milan Vs Cagliari 5-1: Pulisic Cetak Dwigol, Rossoneri Perkasa

Hasil AC Milan Vs Cagliari 5-1: Pulisic Cetak Dwigol, Rossoneri Perkasa

Liga Italia
Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Liga Spanyol
Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Liga Inggris
Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Liga Inggris
Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke