KOMPAS.com - Baru saja dimulai, babak 12 besar Liga 2 2023-2024 sudah diwarnai dengan protes keras karena keputusan kontroversial wasit.
Protes tersebut dilayangkan Gresik United yang menjalani laga pembuka Grup Z melawan PSBS Biak yang berlangsung di Stadion Cendrawasih Biak, Sabtu (6/1/2024) sore.
Pertandingan berjalan dengan sangat seru. Gresik United mampu merepotkan tuan rumah yang berstatus juara Grup 4 babak penyisihan lalu.
Jual beli serangan pun terjadi sepanjang pertandingan. Tempo cepat yang diperagakan membuat laga berjalan semakin sengit.
Sayangnya, keseruan laga diwarnai keputusan kontroversial wasit Eko Saputro yang memimpin pertandingan. Ia memberikan hadiah penalti kepada PSBS pada menit ke-90+4.
Bek Gresik United, Frank Richard Sokoi, dianggap menjatuhkan pemain tuan rumah di kotak terlarang. Peluang emas ini pun dimaksimalkan oleh algojo Alexandro Dos Santos untuk membawa tuan rumah unggul 1-0.
Waktu yang tersisa memastikan laga berakhir dengan kemenangan PSBS Biak.
Gresik United menegaskan tidak puas karena merasa dikerjai wasit. Usai laga tim secara resmi langsung melayangkan protes kepada operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru terkait hal ini.
"Kami dicurangi, padahal secara permainan Gresik bisa mengimbangi PSBS. Penalti kontroversial itu sangat merugikan Gresik United," ujar Manajer Gresik United, Harris Bahasuan.
Pihak klub pun berkomunikasi dengan match commissioner setelah laga berakhir untuk memperkuat bukti keputusan pemberian penalti yang ganjil.
"Surat tertulis protes kepemimpinan wasit Eko Saputro dalam hitungan detik dikirim ke PT LIB dan PSSI. Pasalnya, tidak ada sentuhan sama sekali yang dilakukan bek Frank Rikhard Sokoy. Namun, tiba-tiba pemain pemain PSBS terjatuh, wasit menunjuk titik putih," ujarnya.
"Ini keterlaluan. Bisa-bisa tim mana pun yang main di Biak dikerjai wasit," ujarnya.
Sementara itu, pelatih Gresik United, Agus Indra Kurniawan, juga tidak bisa menutupi rasa kecewa.
Baginya, Keputusan wasit betul-betul mencederai semangat sportivitas pertandingan.
"Saya tak banyak komentar, lihat saja di cuplikan video. Pemain PSBS jatuh sendiri, atau diving," katanya.
Dalam tayangan ulang pertandingan, insiden bermula saat pemain PSBS, M Tahir akan melakukan penetrasi ke kotak penalti dari sisi kanan pertahanan Gresik United.
Ia melakukan dribling dengan kecepatan tinggi. Ada Frank Rikhard Sokoy yang mencoba menghadang, tetapi berhasil dilewati, kemudian ia terjatuh.
Hal itu yang kemudian memicu kontroversi karena kaki mantan pemain Persebaya itu minim kontak terhadap M Tahir.
https://bola.kompas.com/read/2024/01/07/07000038/laga-perdana-babak-12-besar-liga-2-2023-diwarnai-protes-kontroversi-wasit