Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Liga 1 2023 "Tak Ramah" dengan Aji Santoso...

KOMPAS.com - Liga 1 2023-2024 benar-benar tak ramah dengan pelatih Aji Santoso. Dalam satu musim ini, ia menukangi dua tim, yakni Persebaya Surabaya dan Persikabo 1973.

Namun, kedua tim yang ditanganinya tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi. Semua pertandingan yang dijalani seakan tidak berpihak padanya.

Aji Santoso memulai musim 2023-2024 sebagai pelatih Persebaya yang sudah ditangani sejak 2019 silam.

Selama empat musim telah dilewati bersama tim berjuluk Bajul Ijo tersebut dengan penuh perjuangan, termasuk pada musim ini manajemen dan Bonek sepakat untuk menggaungkan misi juara Liga 1.

Ia pun mempersenjatai tim dengan pemain-pemain pilihan yang dinilai mampu mendompleng performa tim.

Sayangnya, perjalanan Persebaya di awal musim jauh dari ekspektasi.

Dari enam laga pertama hanya berhasil dimenangkan satu kali, sedangkan lima pekan setelahnya berakhir dua imbang dan tiga kekalahan. Tiga di antaranya merupakan laga kandang.

Rangkaian hasil buruk membuat Bonek menyatakan kekecewaannya dengan berbagai cara. Salah satunya ialah dengan tidak datang ke stadion untuk memberikan dukungan dan juga munculnya tagar #ajiout di media sosial.

Namun, puncak ketegangan terjadi pada pekan ke-6 Liga 1 2023-2024 saat Persebaya dikalahkan Persikabo 1973 1-2 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya lalu.

Tepat setelah laga tersebut, suporter langsung meneriakkan chant Aji out dilanjutkan demo di area luar stadion.

Aji Santoso pun menemui Bonek untuk mempertanggungjawabkan rangkaian hasil buruk tersebut.

"Saya bertanggung jawab dengan hasil ini. Jangan menyalahkan manajer, jangan menyalahkan pengurus, jangan menyalahkan pemain. Kalian boleh mencaci saya, saya bisa terima," ujarnya saat unjuk rasa berlangsung.

Tidak lama berselang, manajemen memutuskan untuk mengistirahatkan sang nakhoda. Sebuah keputusan yang mengejutkan mengingat kompetisi masih berjalan enam pekan.

Terlebih Aji Santoso dianggap sebagai pelatih yang satu frekuensi dengan Persebaya. Saat di bawah kepemimpinannya, tim berhasil menempati peringkat kedua Liga 1 2019 setelah sempat terseok di papan bawah hingga paruh musim.

Aji Santoso juga mempersembahkan gelar Piala Gubernur Jawa Timur 2020.

Selain itu tangan dinginnya juga membawa Persebaya menulis ulang sejarah dengan menang pertama kalinya di kandang Persija Jakarta dan Arema FC dalam 23 tahun terakhir.

Legenda timnas Indonesia itu telah memimpin 91 laga Persebaya dengan meraih 43 kemenangan, 22 seri, dan 26 kekalahan.

Manajemen Persebaya sebenarnya menawarkan posisi baru kepadanya setelah diistirahatkan. Namun, ia memutuskan untuk angkat kaki.

Dua hari setelah berpisah dengan tim, Aji Santoso langsung berlabuh ke Persikabo. Klub yang membuatnya dipecat dari Persebaya.

Segudang pengalamannya diharapkan mampu mengangkat performa tim berjuluk Laskar Pajajaran yang terseok-seok di zona degradasi.

Namun, pelatih berlisensi berlisensi AFC Pro tersebut seperti kehilangan sentuhan ajaibnya.

Dari 15 pertandingan yang dipimpin, Persikabo hanya menang sekali, lima kali imbang, dan sembilan kali kalah.

Tim berada di posisi 17 klasemen sementara Liga 1 223-2024 dengan 16 poin, terpaut sembilan poin dari Persis Solo yang berada di posisi 15.

https://bola.kompas.com/read/2023/12/26/21100838/saat-liga-1-2023-tak-ramah-dengan-aji-santoso

Terkini Lainnya

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Badminton
Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Liga Indonesia
Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke