Dihukum Tanpa Suporter Sampai Akhir Musim, PSIS Sebut Sanksi Tak Adil

KOMPAS.com – PSIS Semarang menerima hukuman berat dari Komite Disiplin PSSI, imbas dari kericuhan di Stadion Jatidiri.

PSIS disanksi tanpa penonton sampai akhir musim Liga 1 2023-2024 karena dinilai melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023.

Komite Disiplin menilai, terjadi pengulangan insiden keributan suporter PSIS Semarang dan pendukung tim tamu.

“Merujuk kepada Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4 dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Klub PSIS Semarang dikenakan sanksi larangan menyelenggarakan laga dengan penonton saat menjadi tuan rumah,” demikian bunyi hukuman pada surat Komdis PSSI, dikutip dari laman resmi PSIS.

“Ini berlaku pada pertandingan terdekat sampai dengan kompetisi Liga 1 2023-2024 berakhir,” lanjut surat hukuman Komdis PSIS.

CEO PSIS, Yoyok Sukawi, buka suara. Ia mengatakan, hukuman yang diberikan kepada PSIS terasa berat dan tak adil.

“Ini hukuman sangat berat dan tidak adil karena larangan menggelar pertandingan dengan penonton sampai akhir musim,” kata Yoyok Sukawi.

Menurut Yoyok Sukawi, PSIS sejatinya adalah korban dari kerusuhan yang terjadi di Stadion Jatidiri.

Yoyok Sukawi menjelaskan, pihak penyelenggara juga telah berupaya keras untuk menghindari kericuhan.

“Kami sesalkan, kami itu justru korban di sini, kenapa kami dihukum seberat itu,” ungkap Yoyok Sukawi.

“Usaha Panpel juga sudah maksimal dari awal hingga pada saat kejadian bergerak cepat dan apa yang terjadi di stadion bisa segera diatasi dengan baik hingga semua pihak di stadion bisa pulang dengan selamat,” lanjut dia.

Dikutip dari Kompas.com Regional, keributan antara suporter saat laga PSIS vs PSS di Stadion Jatidiri terjadi pada Minggu (3/12/2023).

Saat itu, terlihat dua oknum kelompok suporter saling lempar dari kursi stadion.

Pendukung PSS Sleman yang berada di tribune barat menghampiri tribune utara tempat suporter PSIS Semarang.

Insiden kericuhan di Stadion Jatidiri bahkan sampai membuat Yoyok Sukawi mengalami luka karena terkena lemparan batu.