Dari dua nama tersebut, tentu nama Paris Brunner yang menyita perhatian fans Tanah Air. Bagaimana tidak, penyerang sayap Borussia Dortmund tersebut terpilih sebagai Pemain Terbaik turnamen berkat aksinya di Indonesia.
Paris mendapat penghargaan ini seusai laga final Jerman vs Perancis, di mana Der Panzer muda keluar sebagai juara di level U17 untuk pertama kalinya.
Keberhasilan Paris di turnamen kali ini disaksikan secara langsung oleh seluruh keluarganya yang khusus datang dari Jerman.
Tommy dan Eaton Brunner merupakan masing-masing adik dan kakak Paris Brunner.
Kompas.com bertemu dengan mereka di ring luar Stadion Manahan seusai laga final yang dimenangkan Jerman lewat adu penalti lawan Perancis tersebut.
Pasca pertandingan final dia pun memberikan tanggapan terhadap Indonesia sebagai negara penyelenggara dan laga yang sudah berlangsung.
"Indonesia indah, turun hujan. Orangnya pun sangat ramah. Ya, pertandingan tadi sangat indah," ujar Tommy dalam live Kompas.com, Sabtu (2/12/2023).
Dirinya pun turut mengomentari saudaranya yang bermain sepak bola, menurutnya Paris menemukan jalur hidupnya sebagai pesepak bola sejak kecil.
"Kami sedikit melihat potensinya. Kami bermain sepak bola sejak berusia 10 tahun," sambungnya.
Meskipun satu keluarga, tetapi dirinya memilih olahraga berbeda yang ditekuni dengan Paris.
"Saya tidak bermain sepak bola, saya bermain basket," ujarnya. Meski berbeda cabang olahraga permainan, hal tersebut tidak memecah keakraban dalam keluarga mereka."
Menonton pertandingan sang kakak, Tommy mengaku harus melewatkan kelas dua hari.
"Saya sekolah hari Rabu, setelah sekolah baru pergi. Saya melewati sekolah dua hari terakhir," ungkap Tommy Yang mengaki telah mendapat izin dari sekolahnya.
"Tetapi itu telah hilang sekarang," pungkas Tommy.
Selama perhelatan turnamen, penyerang kiri Jerman ini mengemas lima gol dari keseluruhan laga yang dimainkan.
Dalam laga kemarin, Paris Brunner turut berkontribusi menyumbangkan gol bagi Jerman melalui titik penalti pada menit ke-29.
Selain itu, Kompas.com juga bertemu dengan keluarga gelandang Fayssal Harchaoui yang juga tengah mencari transportasi pulang dari stadion.
Mereka tampak meladeni permintaan foto beberapa fans dari Indonesia yang membentangkan jersey nomor enam sang gelandang.
Setelah berbincang sejenak, sang ayah dan adik sang pemain pun memakai helm ojek online dan berkendara keluar dari Manahan menuju hotel mereka.
"Negara sangat indah. Saya suka dukungan suporter di negeri ini," tutur kakak Fayssal yang bernama Noah kepada Kompas.com.
"Semua sangat bersahabat. Ini kedua kalinya saya kemari," ujanya sembari mengatakan adiknya adalah sosok yang fokus dan pendiam di luar lapangan.
Kesuksesan Jerman pada turnamen kali ini merupakan keberhasilan perdana mereka setelah sebelas kali berpartisipasi.
Pelatih Jerman, Christian Wueck, bahagia atas yang diterimanya kali ini. Kemenangan ini sekaligus keberhasilan mengawinkan gelar Piala Eropa U17 dengan Piala Dunia U17.
"Untuk pertandingan kami berada di pihak yang ada di atas angin dan jelas mendominasi pertandingan. Tapi, kehilangan kesempatan menjadi 2-0 di babak kedua. Meskipun begitu kami puas dengan penampilan di babak pertama," katanya.
"Tapi, kami jelas cukup bermain dengan tenang dan mentalitas yang bagus. Pemain tidak pernah menyerah saat tertinggal bahkan hingga tendangan pinalti terakhir. Saya bahagia dengan hasil ini," pungkasnya.
https://bola.kompas.com/read/2023/12/03/18300538/keluarga-pemain-di-final-piala-dunia-u17-naik-ojol-dan-bolos-kelas