Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AC Milan Diterpa 25 Cedera, Ironi Pelatih Fisik Terbaik Italia

AC Milan dilanda krisis bek tengah jelang laga pekan ke-14 Liga Italia 2023-2024 kontra Frosinone di Stadion San Siro, Minggu (3/12/2023) dini hari WIB.

Pelatih Milan, Stefano Pioli, mendapati dirinya hanya memiliki Fikayo Tomori sebagai palang pintu yang dalam kondisi bugar. Pierre Kalulu, Malick Thiaw, dan Mattia Caldara semuanya cedera.

Simon Kjaer yang mengalami cedera otot, kondisinya masih diragukan. Milan pun disebut mempertimbangkan opsi untuk kembali memainkan sang gelandang Rade Krunic, sebagai bek tengah, persis ketika tim dilibas Dortmund di Liga Champions tengah pekan silam.

Kondisi itu menjadi gambaran betapa parahnya badai cedera yang melanda Milan. Sky Sport Italia mencatat musim ini Il Rossoneri (Si Merah-Hitam) diganggu 25 kasus cedera yang mayoritas menyerang otot.

Sorotan pun segera mengarah kepada Matteo Osti, pelatih fisik AC Milan yang telah bekerja bersama Pioli sejak di Bologna pada 2011.

Tak sedikit fan Milan yang sekarang menjadikan Osti sebagai kambing hitam atas badai cedera yang melanda tim. Metode latihan pria asal Ostiglia, Mantova, itu pun dipertanyakan.

Padahal, baru Mei 2023 lalu Osti dinobatkan sebagai pelatih fisik terbaik Italia musim 2021-2022. Penilaian dilakukan oleh para kolega sesama pelatih.

Ia dianugerahi penghargaan Cronometro d’Oro usai dinilai berperan krusial dalam keberhasilan Rossoneri meraih titel juara Liga Italia 2021-2022.

“Saya melakukan pekerjaan ini selama 20 tahun sekarang dan sebuah kehormatan besar untuk mencapai prestasi ini,” ujar Osti, usai meraih penghargaan Cronometro d’Oro, dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

Osti merupakan orang kepercayaan Pioli. Sebelum di Milan, mereka berdua menjalin kolaborasi di Bologna, Lazio, Inter, dan Fiorentina.

“Fondasi dari pekerjaan kami? Kesadaran dan tanggung jawab. Pesepak bola juga harus terlibat dalam pekerjaan atletik, mereka adalah bagian aktif darinya.”

“Itulah kenapa kami mencoba banyak melibatkan mereka yang jarang bermain dalam latihan. Bukan hal yang aneh untuk melihat pemain berlatih, bahkan satu jam setelah sesi berakhir,” tutur Osti kala hadir sebagai pakar latihan intensitas tinggi sepak bola pada acara "Il Nuovo Calcio" beberapa waktu lalu.

Pendekatan ala Osti yang mengantar AC Milan menjuarai Liga Italia 2021-2022 seolah hilang keampuhannya musim ini.

Kasus cedera mendera Milan dari pekan ke pekan. Dari 25 kasus cedera, 18 di antaranya bertipe cedera otot.

“Kami jelas akan mencoba memahami penyebab banyaknya cedera, datanya membuat saya cemas,” ujar Pioli beberapa waktu lalu.

Pada Rabu (29/11/2023), sehari usai kalah dari Dortmund, Pioli telah bersua bos besar Milan, Gerry Cardinale.

Mereka rapat selama 1 jam 45 menit dan badai cedera jadi salah satu bahasan. Pioli bersama Cardinale ingin mencari solusi untuk problem kebugaran parah tim.

Ini bukanlah kali pertama perihal kebugaran Milan mendapatkan sorotan. Pada 2017, Milan yang masih diasuh Vincenzo Montella bahkan membuat langkah tegas dengan memecat sang pelatih kebugaran, Emanuele Marra.

Kala itu, Marra dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas masalah fisik tim.

“Saya mengambil risiko untuknya dan bersamanya. Namun, tak ada lagi kesamaan visi dan energi yang tepat untuk tim,” ujar Montella usai memecat Marra.

https://bola.kompas.com/read/2023/12/01/07000088/ac-milan-diterpa-25-cedera-ironi-pelatih-fisik-terbaik-italia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke