KOMPAS.com - Timnas Indonesia mencetak sejarah usai bermain imbang dengan Ekuador pada laga perdana di Piala Dunia U17 2023.
Langkah pertama timnas Indonesia dalam ajang Piala Dunia U17 2023 berbuah raihan satu angka.
Duel Grup A Piala Dunia U17 2023 antara timnas U17 Indonesia vs Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (10/11/2023) berkesudahan 1-1.
Timnas U17 Indonesia asuhan Bima Sakti mampu menggebrak dengan unggul lebih dulu via gol Arkhan Kaka (22').
Enam menit kemudian, sundulan Allen Obando (28) membuat kedudukan seimbang.
Tak ada kemenangan buat Indonesia. Namun, hasil itu tetap merupakan pencapaian bersejarah.
Tercipta poin dan gol pertama Indonesia dalam ajang Piala Dunia U17 2023. Pasukan asuhan Bima Sakti memang berstatus debutan dalam ajang Piala Dunia U17.
Dalam 18 edisi Piala Dunia U17 terdahulu, Indonesia tak pernah berpartisipasi.
Tim Merah Putih tercatat sebelumnya baru sekali terlibat dalam turnamen usia muda FIFA, yakni di Piala Dunia U20 Jepang 1979.
Namun, dalam tiga pertandingan fase grup Piala Dunia U20 1979, Indonesia selalu kalah, gagal bikin gol, dan tak meraih poin.
Sementara di level senior, Skuad Garuda belum pernah lolos ke Piala Dunia dengan mengusung nama Indonesia.
Pada Piala Dunia 1938 di Perancis, Indonesia berpartisipasi dengan nama Hindia Belanda dan langsung tersingkir pada babak pertama usai digilas Hongaria 0-6.
Karena itu, keberhasilan Arkhan Kaka dkk mengamankan satu angka dalam laga perdana di Piala Dunia U17 2023, menjadi sebuah catatan penting dalam sejarah sepak bola Nusantara.
Hari pertama penyelenggaraan Piala Dunia U17 2023 juga diwarnai momen pemakaian VAR (Video Assistant Referee) perdana di Indonesia.
Tinjauan VAR yang cukup lama dilakukan wasit dalam laga Grup B Piala Dunia U17 2023 antara Mali vs Uzbekistan di Stadion Manahan, Solo, Jumat (10/11/2023).
Bantuan VAR mendorong wasit Gustavo Tejera memberikan penalti untuk Mali. Rekaman video menunjukkan ada kontak yang dilakukan Bekhruz Djumatov kepada Ibrahim Kanate di area 16 meter.
Hadiah penalti lantas bisa dieksekusi secara sempurna oleh Mamadou Doumbia.
Doumbia menjadi bintang kemenangan 3-0 Mali atas Uzbekistan dengan trigolnya, masing-masing pada menit ke-30, 72 pen., dan 75.
Kemenangan itu mengantar Mali memuncaki Grup B, unggul produktivitas gol atas Spanyol yang melibas Kanada dua gol tanpa balas.
Kemenangan Spanyol atas Kanada memuat sinar jebolan akademi La Masia milik Barcelona, yakni Marc Guiu dan Quim Junyent.
Marc Guiu membuka skor pada menit ke-21 via sundulan kepala. Spanyol lantas mempertegas keunggulan usai Quim Junyent (76') menuntaskan operan backheel cantik sesama rekannya di Barcelona, yakni Guiu.
Pemain binaan Barcelona menjadi poros skuad Spanyol di Piala Dunia U17 2023. Tercatat ada enam pemain jebolan La Masia yang menghiasi susunan starter La Rojita saat melawan Kanada.
https://bola.kompas.com/read/2023/11/11/05000028/piala-dunia-u17-2023--sejarah-indonesia-var-pertama-sinar-la-masia