KOMPAS.com - Pekan ke-11 Liga Inggris ramai dengan drama VAR. Saat perdebatan tentang gol Newcastle ke gawang Arsenal masih hangat, derbi London Tottenham vs Chelsea berjalan "liar".
Tinjauan VAR (Video Assistant Referee) dalam laga Newcastle vs Arsenal di St James' Park, Sabtu (4/11/2023) membuat Mikel Arteta berang.
Sang pelatih Arsenal itu merasa gol semata wayang penentu kemenangan 1-0 Newcastle yang diciptakan Anthony Gordon (64') tak semestinya disahkan.
Gol tersebut disahkan wasit Stuart Attwell usai melalui tiga rangkaian cek VAR untuk mengetahui apakah ada bola out, pelanggaran, dan offside.
“Ini memalukan,” kata Arteta dikutip dari Sky Sports.
“Anda tidak bisa membayangkan seberapa banyak pesan yang kami dapatkan, mengatakan ini tak bisa diteruskan. Memalukan. Maaf, memalukan,” ujar Arteta dengan emosional.
“Itu bukan gol, untuk lebih dari satu alasan, itu bukan gol,” kata Arteta tak sepakat dengan keputusan wasit Stuart Attwell.
Ketika kontroversi soal laga Newcastle vs Arsenal masih hangat, drama VAR lain menyusul dalam laga Luton vs Liverpool di Kenilworth Road, Minggu (6/11/2023).
"Saya menghormati apa yang mereka lakukan. Namun, cara mereka bertahan dalam situasi bola mati, jika kalian menontonnya ulang, itu gulat," ujar Klopp.
Komentar pedas Klopp itu mengacu kepada momen Virgil van Dijk dijatuhkan Elijah Adebayo di kotak penalti Luton, sekitar menit ke-73.
Wasit Andy Madley melakukan cek VAR, tapi pada akhirnya tak memberikan penalti buat Liverpool.
Drama VAR Liga Inggris pada pekan ke-11 ibarat mencapai klimaks pada derbi London antara Tottenham vs Chelsea, Selasa (7/11/2023) dini hari WIB.
Partai di Tottenham Hotspur Stadium itu dinilai Sky Sports menyajikan babak pertama terliar dan tergila dalam sepanjang sejarah Liga Inggris.
Bagaimana tidak? Hanya dalam 45 menit pertama, wasit Michael Oliver menganulir empat gol, memberikan satu penalti, dan menetapkan masa injury time sepanjang 12 menit.
Seolah masih belum cukup, sang pengadil sepanjang paruh pertama juga melakukan tiga kali cek VAR untuk pelanggaran yang berpotensi kartu merah.
Bek Tottenham asal Argentina, Cristian Romero, akhirnya diusir keluar lapangan usai melanggar kompatriotnya yang membela Chelsea, Enzo Fernandez di kotak penalti.
Chelsea pun diberikan kesempatan menembak dari titik 12 pas dan Cole Palmer yang maju sebagai eksekutor sukses memaksimalkannya.
Duel Tottenham vs Chelsea pada akhirnya berujung dengan skor 1-4 buat kemenangan tamu.
Chelsea menang berkat gol-gol Palmer (35' pen.) dan hattrick Nicolas Jackson (75', 90+4', 90+7'). Di sisi lain, tuan rumah Spurs harus gigit jari meski sempat unggul via Dejan Kulusevski (6').
Secara total, wasit menganulir lima gol, tiga dari Chelsea, dan dua buat sisi tuan rumah Spurs.
BBC menyebut laga terinterupsi dengan sembilan pengecekan VAR. Alhasil, pertandingan pun berlangsung sampai menyentuh 111 menit.
Wasit Michael Oliver dalam partai ini total memberikan 21 menit injury time.
Pelatih Spurs, Ange Postecoglou, enggan mengkritisi kinerja wasit. Menurutnya, komplain demi komplain justru akan memperburuk situasi seputar VAR di Premier League.
"Beginilah pertandingan berjalan. Beberapa disebabkan oleh kita sendiri, sebab jika kita mengeluh setiap pekan tentang keputusan, inilah yang akan terjadi," ujar pelatih Tottenham, Ange Postecoglou dikutip dari The Guardian.
"Setiap keputusan akan dicek dengan saksama dan kita akan duduk dalam waktu yang lama pada setiap laga mencari tahu apa yang sedang terjadi," katanya.
Kekalahan perdana yang ditelan Tottenham di Premier League musim ini tersebut menurunkan mereka dari puncak klasemen.
Posisi pertama kini diduduki Man City dengan koleksi 27 poin, disusul Spurs yang punya bekal satu angka lebih sedikit.
https://bola.kompas.com/read/2023/11/07/15000078/drama-var-liga-inggris--emosi-arteta-gulat-tottenham-vs-chelsea-liar