“Saat saya bermain di Filipina, lalu saya lihat tujuan saya untuk berlaga di kompetisi besar seperti Thailand, Malaysia dan Indonesia,” ujar pemain Timnas Filipina tersebut.
“Arema salah satu klub besar, saya bilang bahwa goal dari karier saya harus membela satu klub besar di salah satu negara itu,“ imbuhnya.
Kiper berusia 23 tahun tersebut merupakan pemain jebolan klub Inggris, Fulham U-18 dan Fulham U21.
Sayang, meskipun lima tahun menempa diri di klub usia muda ia, gagal menembus tim senior.
Akhirnya pada 2022 ia kembali ke Filipina untuk membangun kariernya bersama Azkals Development Team (ADT) FC.
ADT merupakan klub pengembangan pemain muda Filipina. Tim ini berisi pemain Timnas U23 Filipina yang tampil di kasta tertinggi.
Pada Januari 2023 ia mencoba peruntungan bersama klub promosi Liga Super Malaysia, Kuching City.
Ia pun punya motivasi untuk memperbaiki catatan kariernya bersama Arema FC.
“Saya cukup beruntung, bisa naikkan level jadi alasan saya datang ke sini, saya sangat antusias terhadap karier sekarang,“ ujar putra mantan kiper Chelsea, Mark Schwarzer.
Keputusannya meniti karier bersama Arema FC pun mendapatkan dukungan dari keluarga, termasuk sang ayah Mark Schwarzer.
Suntikan motivasi tersebut membuatnya semakin antusias mempersembahkan yang terbaik untuk tim berjuluk Singo Edan.
“Ini lonjakan karier sangat besar bagi saya dengan bermain untuk klub besar, tak ada yang meragukan itu,” terang Julian Schwarzer.
“Meski klub besar ada tekanan, tapi suka itu, intinya orang tua sangat dukung, antusias terhadap karier saya ini, berharap saya jalani karier baik di sini,” imbuhnya.
Ia didatangkan sebagai tindak lanjut rapuhnya pertahanan Arema FC.
Dalam empat pertandingan yang sudah dijalani, Singo Edan sudah kebobolan 12 gol. Itu menjadi jumlah kebobolan terbanyak sejauh ini.
https://bola.kompas.com/read/2023/07/26/16000028/julian-schwarzer-sudah-lama-incar-kesempatan-bermain-di-liga-indonesia