Stadion BJ Habibie Kembali Jadi Kuburan Persib, Bernardo Tavares Ungkap Kunci Sukses PSM

KOMPAS.com - PSM Makassar menaklukkan Persib Bandung dalam laga pekan keempat Liga 1 2023-24. Ini menjadi kemenangan perdana sang juara bertahan Liga 1 di kandang sendiri.

Laga PSM versus Persib sudah tersaji di Stadion BJ Habibie, Parepare Sulawesi Selatan, Sabtu (22/7/2023). Hasilnya, PSM menang 4-2.

Ini merupakan deja vu bagi PSM yang kembali menghadirkan mimpi buruk bagi Maung Bandung di Stadion BJ Habibie, Kota Parepare.

Musim lalu pun, PSM begitu superior kala menjamu sang rival. Di tempat yang sama, tim berjulukan Juku Eja tersebut menang telak 5-1.

Kegagalan meraih poin di markas PSM pada akhir pekan kemarin itu membuat Persib semakin terpuruk di zona merah.

Sang raksasa Liga Indonesia tersebut kini berada di posisi ke-16 klasemen sementara. Maung Bandung belum meraih satu kemenangan pun dalam empat pertandingan.

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, mengungkapkan faktor yang membuat PSM selalu bisa mengatasi kualitas permainan Persib. 

Dukungan suporter PSM menciptakan atmosfer mengerikan bagi tim tamu di Stadion BJ Habibie. Fans menghadirkan kebisingan membuat nyali para lawan ciut ketika bermain di sana.

“Yang menjadi faktor kuncinya adalah suporter, karena berbeda pastinya ketika kami bermain di Parepare tapi tidak dihadiri suporter dengan atmosfer ketika banyak dihadiri suporter,” ungkap Bernardo.

“Contohnya seperti pertandingan ini, suasana stadion begitu luar biasa dan itu memberi energi ekstra bagi pemain,” jelasnya.

Musim lalu pun PSM tidak terkalahkan ketika bermain di Parepare. Ini yang membuat Juku Eja, yang semula tak menargetkan juara, justru muncul sebagai kampiun Liga 1 2022-23. 

Tahun ini, baru Dewa United yang berhasil memutus rekor tak terkalahkan PSM di Parepare. Ketika menjamu sang lawan, PSM menyerah 1-2.

Bernardo sangat bangga dengan perjuangan pemainnya. Ia menilai PSM layak meraih kemenangan atas Persib karena unggul dalam beberapa hal.

“Saya sangat bangga kepada pemain dan kami punya peluang lebih banyak dari lawan dan juga lebih efektif,” sebut Bernardo.

Dalam laga tersebut, Juku Eja berhasil memimpin 3-0 pada babak pertama lewat gol Kenzo Nambu, Victor Dethan dan Everton Nascimento. 

Sayang, gawang PSM yang dikawal Ardiansyah jebol dua kali pada 10 menit terakhir melalui aksi Ciro Alves dan Marc Klok. 

Bernardo tak ingin situasi serupa di mana timnya kebobolan menjelang akhir laga, kembali terulang. Pemain dituntut fokus selama 90 menit.

Beruntung, PSM bisa selamat dari aksi comeback Persib. Andy Harjito menciptakan killing goal saat injury time hingga memastikan Juku Eja menang 4-2.

“Sayangnya kami kebobolan dua gol dan kami kehilangan fokus, dan itu tidak boleh terjadi lagi ke depannya,” harap Bernardo.