KOMPAS.com - Kekalahan 2-5 dari Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (15/7/2023), menjadi pukulan telak bagi Arema FC.
Ini menjadi kekalahan terbesar Arema FC dalam sejarah derbi Jatim melawan Persik sejak era Liga 1 Indonesia.
Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, menyebut hasil ini benar-benar di luar dugaannya. Ia menerangkan, sebenarnya tim menyasar target kemenangan pada laga ini.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Tim tersungkur dengan lima gol yang bersarang di gawang.
Tanpa bermaksud mencari alasan, dia menerangkan banyak hal di luar kendali tim yang menyebabkan hal ini terjadi.
"Ini bukan alasan, skema yang telah dibuat ternyata dua pemain kami mendadak sakit, Bagas Adi dan Charles Lokolingoy. Jadi, terjadi perubahan skema," kata pria yang biasa disapa Wiebie itu.
"Lalu, di pertengahan babak, Ichaka juga cedera. Harus bagaimana lagi, saya sampai tidak bisa berkata-kata," katanya.
"Saya sebagai manajer tim dan manajemen sangat kecewa dengan pertandingan pekan ini," ucapnya.
Dalam laga tersebut, Arema FC menerapkan strategi 3-2-2-3 dengan memasang tiga bek sekaligus.
Ini merupakan kali pertama Arema FC tampil dengan tiga bek. Belum lagi pergantian Ichaka menciptakan lubang besar pada pertahanan.
Arema sebenarnya tetap menurunkan Hamdi Sula dan Johan Ahmat Farizi di sektor flank.
Namun, dalam skema main ini, keduanya tampak lebih condong berada di tengah lapangan dan sering terlambat turun membantu pertahanan.
Selain itu sorotan juga diberikan kepada kiper Adixi Lenzivio yang menjalani laga debut. Dua laga sebelumnya Arema FC memilih Teguh Amirudin sebagai kiper utama.
Ia hanya mampu menghentikan dua tendangan Persik dari total tujuh tendangan yang mengarah ke gawangnya. Lima lainnya lolos dan memaksanya memungut bola dari gawangnya sendiri.
Wiebie Dwi Andriyas sendiri merasa tim berjalan dengan baik sejauh ini. Manajemen pun proaktif memberikan motivasi berupa suntikan semangat secara verbal maupun bonus.
"Dari awal saya sudah pertegas untuk bonus menang sampai bonus gol. Pemain cukup menjalankan pertandingan dengan perolehan hasil maksimal selama Liga 1 ini. Namun, ya saya tidak tahu apa yang terjadi hingga pekan ini," katanya.
Atas kekalahan besar ini, ia langsung melakukan koordinasi dengan tim pelatih, melanjutkan komunikasi dengan manajemen untuk evaluasi menyeluruh.
"Ada evaluasi karena ini untuk yang terbaik tim. Barusan sudah berdiskusi dengan pelatih Joko Susilo dan Putu Gede juga. Kami akan melakukan diskusi dengan manejemen," katanya.
https://bola.kompas.com/read/2023/07/16/13300058/manajer-arema-fc-soal-kalah-telak--saya-tak-bisa-berkata-kata-