Asnawi Mangkualam Buka Suara soal Ucapan Rasial di K League

KOMPAS.com – Bek kanan timnas Indonesia sekaligus Jeonnam Dragons, Asnawi Mangkualam, menyesali munculnya rasisme di K League.

Sepak bola Korea Selatan tengah menjadi sorotan seusai muncul isu rasisme yang melibatkan pemain klub K League 1 Korea Selatan, Ulsan Hyundai.

Saat itu, Myung-jae memberikan komentar terhadap penampilannya dan mendapatkan respons dari Yong-woo dan Kyu-seong di kolom komentar media sosial.

Nama pemain Thailand, Sasalak Haiprakorn, yang sempat dipinjamkan ke Jeonbuk Hyundai pada 2021 disinggung dalam pembicaraan tersebut.

“Kuota pemain Asia Tenggara terlalu kuat,” tulis Kyu-seong.

“Itu sangat luar biasa,” ucap Jung Seung-hyun membalas komentar Kyu-seong.

Myung-jae lantas membalas komentar dua rekannya dengan kalimat yang menyinggung pemain asal Asia Tenggara dengan nada rasial.

“Itu karena kalian, kuota ASEAN,” tulis Myung-jae.

“Performa Sasalak sangat gila,” tutur Yong-woo.

Candaan itu merujuk kepada warrna kulit Myung-jaae yang relative mirip pemain Asia Tenggara.

Komite Disiplin (Komdis) Federasi Sepak Bola Korea (KFA) langsung bergerak cepat untuk menjatuhkan sanksi kepada Paark Yong-woo, Lee Myung-jae, dan Lee Kyu-seong.

Ketiganya mendapatkan sanksi larangan tampil satu pertandingan dan denda 15 juta won (sekitar Rp 173 juta).

Selain itu, Ulsan Hyundai selaku klub yang menaungi ketiga pemain tersebut juga menerima sanksi denda sebesar 30 juta won (sekitar Rp 346 juta).

Media Korea Selatan, Newsis, lantas meminta pendapat Asnawi Mangkualam mengenai sikap rasisme yang terjadi di sepak bola Korea Selatan.

“Saya tidah tahu secara pasti tentang permasalahan itu. Namun, saya menyesali adanya rasisme di K Laeague,” dikutip BolaSport.com dari Newsis.

Asnawi Mangkualam mengungkapkan bahwa dirinya tak pernah mendapatkan perilaku rasial selama bermain di Korea Selatan.

“Saya belum pernah mengalami perlakuan rasisme di Korea atau di K League,” ungkap pemain berumur 23 tahun itu.

“Menurut saya, kita harus saling menghargai sesama manusia yang hidup berdampingan, baik ras, daerah asal, dan kota asal. Namun, yang pasti, kita harus saling menghargai,” ujarnya.

(Penulis: Sasongko Dwi Saputro, Editor: Bagas Reza Murti/BolaSport.com)