BANDUNG, KOMPAS.com - Persib Bandung menutup musim kompetisi Liga 1 2022-2023 dengan hasil negatif.
Tim asuhan Luis Milla tersebut dibantai Persikabo 1973 1-4 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (14/3/2023).
Suasana usai laga pamungkas Liga 1 2022-2023 Persib itu pun berubah membara dengan banyaknya cerawat yang menyala tak bisa lagi dihitung lagi oleh jari.
Kepulan asap membumbung tinggi sehingga membuat beberapa orang sesak nafas, mereka di antaranya bahkan harus mendapatkan perawatan medis.
Kronologi kerusuhan dimulai ketika banyak cerawat dinyalakan di dalam stadion di tribune Utara dan Selatan ketika pertandingan memasuki masa perpanjangan waktu.
Asap dari cerawat itu mengepul sampai ke tengah lapangan sehingga membuat jarak pandang menjadi terbatas.
Para pemain langsung melakukan evakuasi ke lorong stadion untuk menyelamatkan diri dari aksi yang tak terduga Bobotoh di malam ceremony perpisahan I Made Wirawan pensiun.
Suporter Persib lantas turun dari tempat duduknya di tribune mencoba menginvasi lapangan dengan barisan steward yang bertugas kewalahan menangani.
Aksi turun ke lapangan pun tak terhindarkan, Bobotoh lalu menunjukkan kekecewaan di depan lorong ganti, seakan tak puas akan performa Persib yang menutup musim Liga 1 2022-2023 dengan kekalahan.
Bobotoh akhirnya membubarkan diri setelah I Made Wirawan menyampaikan kata-kata perpisahan kepada mereka.
Sebuah akhir perjalanan yang mengecewakan bagi Made, namun kenangan 10 tahun berkostum Persib tak akan pernah dilupakan.
“Terima kasih atas support dan dukungannya yang luar biasa, sangat berarti buat saya,” buka I Made menyampaikan ucapan perpisahan kepada Bobotoh.
“Saya berharap Bobotoh tetap selalu mendukung Persib, memberikan dukungan positif dan setelah ini saya juga akan jadi bagian dari kalian (jadi Bobotoh),” paparnya.
Made lalu berpesan kepada para suporter untuk senantiasa menjaga semangat mendukung Persib tanpa kekerasan dan selalu ingat ada keluarga yang menunggu di rumah.
“Saya harap teman-teman bisa pulang dengan aman tidak ada kekerasan karena ingat masih ada keluarga yang menunggu di rumah,” tuturnya.
https://bola.kompas.com/read/2023/04/16/15100008/kronologi-kerusuhan-di-gbla-cerawat-membara-di-laga-persib-vs-persikabo