JAKARTA, KOMPAS.com – Laga sarat gengsi Persebaya Surabaya vs Arema FC resmi ditunda. Pelatih Arema FC, I Putu Gede Swi Santoso, merasa dirugikan.
I Putu Gede tak sependapat dengan anggapan bahwa timnya diuntungkan dengan penundaan ini, karena akan memiliki masa recovery panjang untuk mengembalikan kondisi mental bertanding.
Terlebih, Singo Edan, julukan Arema FC, mendera rentetan hasil buruk dalam dua laga terakhir.
Putu Gede pun angkat bicara. Ia menyebut Arema FC malah dirugikan karena mereka telah melakukan persiapan untuk menghadapi laga dengan tensi tinggi melawan Persebaya.
Sang pelatih Arema FC langsung mengalihkan fokus mempersiapkan laga berikutnya pada pekan ke-29 Liga 1 2022-2023 melawan Dewa United.
“Kami juga rugi, akhirnya kami alihkan untuk persiapan laga melawan Dewa (United),” ujar mantan pelatih PSMS Medan tersebut.
“Kurang lebih 10 hari artinya, kami untuk program pembenahan dan persiapan melawan Dewa,” kata Putu Gede melanjutkan.
Tak hanya fokus menghadapi Dewa United, ia juga melakukan pembenahan pada permainan Arema FC yang seringkali kehilangan bola dan keteteran dalam menghadapi lawan yang menerapkan pressing tinggi.
Penilaian tersebut didapatkan dari dua laga terakhir Arema FC kala menghadapi Persib Bandung (0-1) dan Persik Kediri (2-3).
Bahkan, pada laga terakhir melawan Persik, Putu Gede heran dengan performa pemain karena bisa kebobolan tiga gol di babak pertama, dalam tempo 30 menit.
Memiliki waktu selama 10 hari, ia berusaha mengembalikan performa tim ke kondisi ideal.
Jika terus terpuruk, posisi Arema FC dikhawatirkan akan terus melorot dan rentan turun ke papan bawah klasemen sementara Liga 1 2022-2023.
“Ketika kami bermain dengan tempo dan pressing tinggi di babak pertama kemarin (melawan Persik), hal itu yang menjadi kendala dan ini yang harus dievaluasi untuk pembenahan ke depan,” ucap Putu Gede.
Putu Gede menjelaskan kekurangan yang ada di tim Arema FC tidak terlepas dari kondisi fisik pemain yang dirasa masih belum ideal.
Problem itu masih ditambah dengan masa pemulihan mental yang mesti dilalui tim pasca-tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu, selepas laga pekan ke-11, Arema FC vs Persebaya.
Performa Arema FC cenderung inkonsisten, yang berdampak pada capaian hasil buruk mereka pada awal putaran kedua, ketika tim mengalami tiga kekalahan beruntun.
Tren buruk tersebut kemudian berujung pada pergantian kursi pelatih kepala, dari Javier Roca ke tangan Putu Gede.
https://bola.kompas.com/read/2023/03/03/08200008/persebaya-vs-arema-fc-ditunda-singo-edan-dirugikan