Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Balik "Ledakan" Mendadak Performa Persik Kediri...

KOMPAS.com - Performa Persik Kediri mendadak "meledak" pada dua laga terakhir Liga 1 2022-2023. Pada pekan ke-26 lalu, mereka menang telak 5-1 atas RANS Nusantara FC.

Terbaru, pada pekan ke-27, Selasa (28/2/2023) kemarin, Persik menang 3-2 atas Arema FC.

Tidak hanya itu, jumlah gol yang mereka ciptakan pada dua laga ini lebih banyak daripada total jumlah gol yang dicetak dari pekan ke-20 sampai pekan ke-25.

Di balik ledakan performa tersebut, ada cerita panjang pelatih Persik Divaldo Silva di tim.

Seperti diketahui Persik mengalami paceklik lima laga tanpa kemenangan dari pekan ke-21 sampai pekan ke-25. Pada lima laga tersebut, Rohit Chand dkk menderita empat kekalahan dan satu seri.

Dalam kondisi tersebut, ia membuat sikap lebih tegas lagi dalam memimpin tim. Ia mengaku lebih ekspresif di ruang ganti saat meluapkan kekecewaan dan kemarahannya. Itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa Persik tidak baik-baik saja.

Hal itu juga yang menjadi resep Persik berhasil mengalahkan RANS Nusantara FC 5-1. Pada saat babak pertama, pemain Persik mulai kendor, Divaldo Alves memberikan terapi kedisiplinan di ruang ganti Persik.

Hasilnya, pemain Persik bangkit dan berhasil memborong empat gol di babak kedua.

"Beri tahu yang jujur, kalau salah, harus bilang dan saya arahkan. Kalau kamu bagus, kamu bagus. Itu yang saya bicarakan dalam ruang ganti," kata pelatih asal Portugal itu.

"Kami arahkan yang benar dan akan kami jalani," katanya.

Hal itu tidak bisa dicapai jika para pemain dan pelatih tidak memiliki kesamaan frekuensi, visi, dan misi.

Salah Satu yang menyatukan mereka semua adalah kekhawatiran terhadap degradasi.

Pasca-tragedi Kanjuruhan sistem degradasi untuk Liga 1 dihapuskan bersamaan dengan penghentian total Liga 2 dan Liga 3.

Akan tetapi, naiknya Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI dan wakilnya Zainudin Amali menciptakan kemungkinan degradasi Liga 1 2022-2023 kembali diterapkan.

Dalam waktu dekat, PSSI akan mengadakan sarasehan sepak bola nasional di Surabaya Jawa Timur, Sabtu (4/3/2023) yang akan datang.

Jika kompetisi Liga 2 dan Liga 3 kembali di gelar, otomatis akan membuat diaktifkannya kembali degradasi untuk Liga 1.

Hal itu mendorong Persik untuk bekerja lebih keras untuk bisa keluar dari zona merah.

“Saya tidak mau pikir ada atau tidaknya degradasi, saya mau pikir prestasi tim kita karena dari saya datang hingga sekarang berat sekali memang dan susah," kata Divaldo Alves.

"Kami kerja keras, fight, percaya diri, kadang ada negatif atau positif, tujuan kami keluar dari zona degradasi. Soal abu-abu sistem degradasi, saya tidak mau bicara lebih jauh, tetapi saya mau tim keluar dari zona degradasi," katanya.

Saat ini, Persik berada di peringkat 17 atau dua terbawah dengan 23 poin saja. Untuk bisa keluar dari zona merah, mereka harus bisa menyusul PSS Sleman yang berjarak lima poin saja.

Di sisi lain, jalan Persik begitu berat karena pada 8 laga tersisa ini mereka dihadapkan lawan-lawan yang super-tangguh. Ada Persib Bandung, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Dewa United, dan Persis Solo.

https://bola.kompas.com/read/2023/03/01/23400008/di-balik-ledakan-mendadak-performa-persik-kediri--

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke