Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Shin Tae-yong: Saya Dibuat seperti Orang Jahat

KOMPAS.com - Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) merasa dirinya terlihat seperti orang jahat di mata publik gara-gara ucapan Thomas Doll.

Perseteruan antara Shin Tae-yong dan Thomas Doll memasuki babak akhir setelah kedua kubu saling bersuara.

Namun, bukannya mereda, konflik antara kedua peramu strategi tersebut justru memanas. 

Hal itu lantaran Shin Tae-yong masih tak terima dengan ucapan bernada menghina yang dilontarkan Thomas Doll di hadapan media beberapa waktu lalu.

"Thomas Doll berbicara di media dan menjelek-jelekkan orang, membuat saya menjadi (seperti) orang jahat dan tidak baik di media," ucap Shin Tae-yong, dikutip dari BolaSport, Rabu (15/2/2023).

“Tetapi, setelah itu meminta maaf. Perasaannya bagaimana kalau terjadi yang sebaliknya?" imbuh Shin Tae-yong.

Beberapa waktu lalu, Thomas Doll pernah melontarkan kalimat kontroversial tentang Shin Tae-yong dalam jumpa pers menjelang laga Persija Jakarta vs Arema FC.

Dalam kesempatan tersebut, pelatih asal Jerman itu menyebut bahwa Shin Tae-yong seperti badut karena menjadi bintang iklan.

Ucapan Thomas Doll itulah yang membuat Shin Tae-yong tidak terima.

Duduk perkara perseteruan STY-Thomas Doll

Peseteruan Shin Tae-yong dengan Thomas Doll berakar dari masalah pemusatan latihan (TC) timnas U20 Indonesia, yang digulirkan untuk persiapan menuju Piala Asia U20 2023 (1-18 Maret) dan Piala Dunia U20 2023 (20 Mei-11 Juni).

TC tersebut sudah dimulai sejak 1 Februari dan Shin Tae-yong telah memilih 30 pemain untuk mengikuti program latihannya.

Dari 30 nama, sembilan di antaranya merupakan pemain Persija Jakarta.

Ternyata, langkah Shin Tae-yong memanggil sembilan pemain Persija itu mendapat tentangan dari Thomas Doll.

Thomas Doll keberatan para pemain muda Macan Kemayoran mengikut TC timnas U20 Indonesia.

Thomas Doll berpendapat bahwa pemusatan latihan timnas U20 Indonesia bakal mengganggu performa Persija Jakarta.

Terlebih lagi, pemusatan latihan timnas U20 Indonesia ini dilaksanakan dalam waktu yang lama alias jangka panjang.

Thomas Doll menilai, TC jangka panjang kurang efektif karena pemain muda masih membutuhkan kompetisi.

Tak sampai di situ, Thomas Doll bahkan mengkritik keras Shin Tae-yong. Ia menilai pelatih asal Korea Selatan itu tak mengerti sepak bola. 

Shin Tae-yong lantas membalas sindiran Doll dengan mengaitkan pengalamannya melatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. 

Konflik STY dan Thomas Doll terendus PSSI. Induk sepak bola Indonesia itu berupaya memfasilitasi keduanya untuk menentukan solusi.

Pada Selasa (7/2/2023) siang, PSSI akhirnya menggelar forum diskusi antara timnas Indonesia dan Persija Jakarta, yang digelar secara virtual. 

Persija diwakili pelatih Thomas Doll dan Wakil Presiden Ganesha Putra. Di lain sisi, tim pelatih timnas didelegasikan kepada Asisten pelatih Nova Arianto.

Berdasarkan hasil pertemuan itu, ditemukan poin-poin yang dianggap bisa menjadi titik temu antara Persija Jakarta dan timnas Indonesia. 

Shin Tae-yong pun sudah setuju dengan beberapa persyaratan yang telah diberikan Persija Jakarta.

Namun, perseteruan itu belum selesai. Thomas Doll bahkan masih mengkritik Shin Tae-yong seusai pertemuan virtual yang difasilitasi PSSI.

Saat itu, Thomas Doll menilai Shin Tae-yong tidak mempunyai respek kepadanya lantaran memilih mangkir dari pertemuan itu. 

“Saya tidak terima ini, itu tidak respek,” ujar mantan pelatih Borussia Dortmund itu.

Thomas Doll juga menyindir Shin Tae-yong karena menjadi bintang iklan makanan dengan sebutan badut.

“Jujur, saya pikir dia tidak bisa serius. Ketika saya melihat dia menjadi bintang iklan di televesi, dia seperti badut, bukan seperti pelatih sepak bola,” kata Thomas Doll.

Beberapa waktu berselang, Thomas Doll meminta maaf. Ia merasa ucapannya kepada Shin Tae-yong sudah melewati batas.

“Saya minta maaf atas perkataan saya sebelumnya, saat saya menyebut dia seperti badut. Saya merasa ucapan saya berlebihan. Saya mengkritik secara personal dan ini tidak benar,” tutur Thomas Doll.

Meski sudah mengakui kesalahannya, Thomas Doll tidak mau cepat-cepat melepas pemain Persija ke timnas U20 Indonesia.

Sampai saat ini, baru lima pemain Persija Jakarta yang telah ikut ke pemusatan latihan timnas U20 Indonesia. 

Mereka adalah Frengky Missa, Barnabas Sobor, Achmad Maulana Syarif, Resa Aditya Nugraha, dan Ginanjar Wahyu Ramadhani. 

Adapun empat nama lain masih di tahan adalah Alfriyanto Nico Saputro, Cahya Supriadi, Doni Tri Pamungkas, dan Muhammad Ferrari.

Sementara itu, terkait permintaan maaf Thomas Doll, Shin Tae-yong mengaku belum bisa menerimanya.

“Jujur tidak bisa memaafkan. Sebab, perilaku dia sudah salah,” kata Shin Tae-yoong kepada awak media di Lapangan ABC Kawasan GBK, Senayan, Jakarta, pada Rabu (15/2/2023). 

“Bagaimana bisa terjadi hal seperti ini, maksudnya pelatih klub bisa bicarakan timnas itu katanya badut,” tambah dia. 

“Saya berharap Persija bisa berprestasi dengan baik. Namun, jika dipermasalahkan satu per satu tentang saya, saya tidak bisa diam,” katanya. 

Shin Tae-yong lalu meminta agar Thomas Doll selaku pelatih Persija Jakarta bisa introspeksi diri.

“Perilaku pelatih Persija tadi harusnya tidak boleh seperti itu. Dia pun harus evaluasi diri,” kata dia. 

“Saya sebenarnya banyak yang mau bicarakan, tapi bukan karena tidak bisa dan tidak punya mulut jadi tidak bicara,” tambahnya. 

“Namun, harus dijaga apa yang mesti dijaga omongannya,” ungkap pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu.

https://bola.kompas.com/read/2023/02/15/22400078/shin-tae-yong--saya-dibuat-seperti-orang-jahat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke