Prediksi Piala Dunia 2022, Kebangkitan Jerman di Mata Winger Persib

KOMPAS.com - Kiprah Jerman di Piala Dunia 2018 harus tereliminasi di fase grup setelah mengalami dua kekalahan dari Meksiko dan Korea Selatan.

Ajang Piala Dunia 2022 Qatar tahun ini seperti pembalasan Die Mannschaft melangkah lebih jauh guna lolos dari Grup E yang dihuni oleh Spanyol, Kosta Rika, dan Jepang. 

Frets Butuan winger cepat Persib Bandung mengamati jika Piala Dunia 2022 ini jadi tahun kebangkitan Jerman di bawah arahan pelatih Hans-Dieter Flick.

Frets yakin serta optimis, Jerman akan melaju lebih jauh daripada perhelatan Piala Dunia tahun sebelumnya.  

“Piala Dunia saya jagokan tim dari Eropa yaitu Der Panzer, Jerman. Saya optimis Jerman akan lolos dari penyisihan grup dan mudah-mudahan bisa sampai partai final dan juga jadi juara,” kata Frets. 

Kai Havertz dan kawan-kawan akan melakoni laga pertama Grup E Piala Dunia Jerman vs Jepang pada Selasa (22/11/2022) di Stadion Internasional Khalifa.

Frets ungkap alasannya memfavoritkan Jerman sebagai unggulan juara, tidak lepas dari kekompakan  tim karena banyaknya pemain yang sudah menyatu dan bermain untuk Bayern Munchen. 

Frets juga turut mendukung pemain Chelsea—klub favoritnya dari Inggris—yakni Kai Havertz yang diprediksi akan menjadi pemain kunci. 

Juga pemain senior macam Thomas Muller adalah sosok yang dihormati di skuat Jerman.

Kehadirannya kedua bakal sangat berpengaruh pada perhelatan Piala Dunia 2022 kali ini. 

“Karena Jerman punya liga bagus dan kebetulan ada banyak pemain Bayern Munchen juga yang di liga mereka bagus,” kata Frets. 

“Di Liga Champions juga mereka bagus dan skuatnya terutama ada pemain gelandang serang dari Chelsea, Kai Havertz. Jadi saya optimis,” yakinnya. 

“Pemain favorit saya ada pemain senior, Thomas Muller di Jerman,” tambahnya. 

Frets punya alasan mengapa Piala Dunia 2022 ini negara-negara Benua Eropa akan mendominasi. Adalah karena permainan modern dan atraktif kerap ditunjukkan tim-tim Benua Biru.

Frets mengamati tim-tim yang sebelumnya tidak diperhitungkan bahkan bisa jadi penjegal tim-tim unggulan.  

“Untuk juara dunia di tahun ini mungkin dari benua Biru, Eropa. Karena dari Eropa itu timnya lagi bagus semua, saya tiap malam nonton mereka cara bermainnya, dari tim-tim yang levelnya di bawah juga sudah meningkat,” papar Frets. 

“Lawan tim besar juga mereka bisa menahan imbang dan kadang bisa menang. Jadi tim sepak bola Eropa lebih unggul,” tukasnya.