KOMPAS.com - Dua legenda timnas Brasil, Roberto Carlos dan Gilberto Silva, memberikan penilaian bahwa Tim Samba bisa saja terlalu terbebani dengan label unggulan juara di Piala Dunia 2022.
Sebagai salah satu timnas yang memiliki kedalaman skuad bertabur pemain bintang, Brasil selalu menanggung ekspektasi tinggi untuk bisa meraih gelar juara dalam setiap ajang Piala Dunia.
Kualitas yang dimiliki skuad Brasil dari para pemain pelapis hingga inti membuat label tersebut tidaklah berlebihan.
Namun, timnas Brasil sudah lama tidak menjuarai Piala Dunia. Mereka tak pernah juara Piala Dunia sejak dua dekade lalu, tepatnya pada edisi 2002 di Korea Selatan dan Jepang.
Sejak itu, Brasil telah empat kali melewatkan kesempatan menjuarai Piala Dunia pada 2006, 2010, 2014, dan 2018.
Berbagai faktor menjadi penghalang juara dunia lima kali ini untuk meraih trofi keenam mereka.
Peranan media dalam memberitakan timnas Brasil di Piala Dunia dinilai merupakan salah satu faktor penghambat.
Menurut Roberto Carlos, bek kiri Brasil saat juara Piala Dunia 2002, hal tersebut memengaruhi mentalitas para pemain.
"Coba dan beri tahu pers Brasil bahwa kami adalah favorit!" kata Roberto Carlos dikutip dari Express.
"Sering kali mengenakan kaus timnas Brasil, Anda merasakan beban ekspektasi. Pers sering tidak percaya pada tim," kata mantan pemain Real Madrid tersebut.
"Namun, kami terbiasa mendapat kritik, tidak peduli seberapa keras kami bekerja," tuturnya menegaskan.
"Dunia mencintai sepak bola Brasil, tetapi orang-orang di negara itu tampaknya tidak percaya pada tim," ujar legenda timnas Brasil tersebut.
Sejalan dengan pendapat Roberto Carlos, Gilberto Silva juga menyampaikan pemikiran yang sama.
"Mungkin ada hal negatif di sekitar tim yang membuat orang tidak menghargai apa yang mereka miliki," ujar Gilberto Silva.
"Kami tahu masalah yang akan dihadapi. Namun, kami juga tahu hal-hal baik yang dimiliki tim ini. Mengapa kita tidak bisa fokus pada hal-hal yang baik?" ucap mantan pemain Arsenal tersebut.
"Mari dukung apa yang kami miliki. Namun, kami tahu itu tidak akan mudah," ujarnya.
"Ketika melihat empat tahun lalu, saya pikir pelatih memiliki lebih banyak pilihan di setiap posisi," tutur Silva.
"Tite akan mengendalikan situasi, dan khususnya di lini depan kami memiliki banyak talenta," katanya menambahkan.
“Banyak orang melihat Brasil sebagai favorit. Pelatih melakukan pekerjaan dengan baik, karena bukan tugas yang mudah untuk memilih starting XI. Saya tidak ingin berada di posisinya," kata eks pemain Arsenal tersebut.
"Hal baiknya adalah orang-orang di bangku cadangan mendukung mereka yang menjadi starter, dan hal tersebut selalu penting," kata Gilberto Silva.
Kedua pemain tersebut mengungkapkan pendapatnya di acara pemutaran perdana "Brazil 2002: The Real Story", sebuah film dokumenter produksi oleh Entourage Sport & Entertainment dan Collective Media.
Timnas Brasil akan bersaing di Grup G bersama Kamerun, Serbia, dan Swiss.
Pertandingan perdana timnas Brasil nantinya akan menghadapi Serbia di Stadion Lusail, Al Daayen, pada Jumat (25/11/2022) pukul 02.00 WIB.
https://bola.kompas.com/read/2022/11/17/10200048/piala-dunia-2022--2-legenda-jelaskan-kenapa-brasil-bisa-gagal-juara