KOMPAS.com - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) merilis sembilan poin penting terkait aktivitas tim bentukan Presiden Republik Indonesia untuk menelusuri fakta-fakta Tragedi Stadion Kanjuruhan.
TGIPF dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Ada yang berada di lokasi kejadian, ada pula yang tetap berada di Jakarta.
Pada hari Jumat (7/10/2022), TGIPF menyampaikan temuan awal dari penelusuran di hari pertama.
Penelusuran tersebut difokuskan pada situasi pintu keluar stadion yang disebut tidak tertutup, sehingga menjebak banyak orang di dalam.
TGIPF belum memberikan kesimpulan apapun dari penelurusan awal tersebut. Ada data-data yang diakui masih harus dicari dan didalami.
Presiden Joko Widodo memberikan waktu satu bulan bagi TGIPF untuk bisa menyampaikan temuannya secara utuh dan lengkap.
Sembari terus mencari kesimpulan dari penelusuran pertama, TGIPF menyebutkan sembilan poin terkait perkembangan kegiatan tim untuk menyimpulkan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Pertama, TGIPF Tragedi Kanjuruhan telah menemui sebagian besar pihak yang terlibat dalam pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada tanggal 1 Oktober 2022 yang berujung pada tewasnya lebih dari 130 orang.
Kedua, investigasi dilakukan dengan mendatangi, berdialog, dan mewawancarai berbagai pihak, serta mendapatkan bukti-bukti pendukung yang akan menjadi bahan analisis tim.
Ketiga, semua tahapan akan dilakukan investigasi, mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga terjadinya kerusuhan dan penanganan korban pasca kerusuhan. Dengan demikian, akan diketahui siapa yang bertangunggjawab di setiap tahapan itu.
Keempat, tim dibagi dalam sejumlah kelompok yang bekerja secara simultan dengan mendatangi langsung para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan sepakbola tanggal 1 Oktober lalu.
Kelima, satu tim telah mendatangi pihak panitia pelaksana, pengurus klub Arema, dan berdialog dgn perwakilan supporter. Tim lain mendatangi Polres Malang, Sat Brimob Malang, dan Kodim 0808 Kab Malang.
Tim ini sebelumnya juga sudah mendatangi sejumlah pihak di Surabaya. Satu tim lagi berada di Jakarta yang bertugas untuk mendapatkan keterangan dari pihak-pihak lain yang bisa diakses dari ibu kota.
Keenam, berbagai alat bukti penting juga sudah didapatkan. Misalnya, CCTV di dalam stadion yang bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peristiwa kerusuhan pada malam itu.
Video-video yang menggambarkan sejumlah kejadian di berbagai titik juga telah dikumpulkan oleh tim.
Ketujuh, keterangan tentang penggunaan gas air mata juga sedang dikumpulkan dan didalami oleh tim, baik dari pihak pengamanan, panitia pelaksana, maupun dari pihak korban.
Kedelapan, TGIPF pagi hari ini (8/10/2022) melanjutkan kegiatannya antara lain dengan mengunjungi Stadion Kanjuruhan untuk memastikan kondisi dan standar kelayakan stadion, termasuk pintu-pintu dan kelengkapan personil petugas (steward) di setiap pintu.
Korban luka yang telah kembali ke rumah juga akan ditemui tim untuk mendapatkan kesaksian yang lebih utuh tentang peristiwa pada malam itu.
Kesembilan, tim praktis bekerja 24 jam untuk memenuhi ekspektasi publik atas pentingnya segera menghasikan pencarian fakta yang menyeluruh atas Tragedi Kanjuruhan.
https://bola.kompas.com/read/2022/10/08/16255868/sembilan-poin-perkembangan-investigasi-tgipf-tragedi-kanjuruhan