KOMPAS.com – Bek Madura United, Fachruddin Aryanto, mengajak selusuh pihak untuk belajar dan merenungi tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Sepak bola Indonesia berduka seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya menelan korban jiwa.
Menurut laporan terakhir, 131 orang meninggal dunia, sedangakan ratusan lainnya menederita luka-luka.
Korban di Stadion Kanjuruhan dipicu karena oknum suporter Arena FC turun ke lapangan setelah laga Arema FC vs Persebya rampung bergulir.
Lalu, aparat keamanan menembakkan gas air mata. Padahal, penggunaan alat itu sangat dilarang oleh FIFA.
Ketakutan karena terpapar gas air mata membuat barisan suporter berdesak-desakkan saat hendak keluar stadion.
Oleh sebab itu, ada ratusan orang meninggal dunia akibat insiden tragis yang ada di Stadion Kanjuruhan.
Bek timnas Indonesia, Fachruddin Aryanto, mempunyai pesan khusus kepada semua pihak agar kejadian ini tidak terulang lagi kemudian hari.
Fachruddin berharap agar insiden tragis ini dapat dengan cepat menemukan jalan terang. Ia pun menjelaskan bahwa bakal memetik pelajaran dari insiden kerusuhan Kanjuruhan.
“Ayo bersama-sama mengambil tindakan hikmah dari negara ini,” ujar Fachruddin dikutip dari Antara.
“Tidak ada satu pun yang menginginkan tragedi ini terjadi dan berharap tidak bakal kembali lagi pada masa depan,” katanya.
“Jadi, semua harus belajar agar tidak terulang kembali, sekaligus saling merenungi. Bukan hanya pemain, suporter, penyelenggara, pengamanan, tetapi semuanya,” ucapnya.
Senada dengan Fachruddin, Slamet Nurcahyo juga sangat terpukul dengan tragedi Kanjuruhan ini.
“Harapan saya, tiada yang membuat keruh. Walaupun sejauh ini pemerintah dan semua pihak sudah gerak cepat,” kata dia.
“Kami semua harus dukung upaya tersebut. Sebab, kami semua sedang berduka dan belajar dari tragedi itu,” ungkapnya.
https://bola.kompas.com/read/2022/10/05/10200038/tragedi-kanjuruhan-harus-jadi-pelajaran-dan-bahan-renungan