Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelatih Arema FC soal Tragedi Kanjuruhan: Sorot Polisi, Sebut Stadion Tak Siap

KOMPAS.com - Pelatih Arema FC, Javier Roca, menilai ada beberapa penyebab tragedi Kanjuruhan. Salah satunya polisi yang dinilai melampaui batas karena menembakkan gas air mata. 

Sebanyak 125 korban meninggal akibat tragedi Kanjuruhan yang terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Pertandingan tersebut berakhir 2-3 untuk kekalahan Arema FC. Menurut kesaksikan salah satu suporter, Rezqi, dilansir dari Kompas Tren, pelatih Arema dan manajer tim mendekati tribune timur usai laga berakhir. 

Mereka menunjukkan gestur meminta maaf kepada suporter. Namun, menurutnya ada satu suporter dari tribune selatan yang masuk dan mendekat ke Sergio Silva serta Adilson Maringa. 

Sang suporter disebut bertujuan memberikan motivasi sekaligus kritik ke mereka. Akan tetapi, ada sejumlah suporter yang ikut masuk dan meluapkan kekecewaan. 

Namun, semakin banyak fan yang turun ke lapangan membuat situasi tak terkendali. Untuk mengendalikan massa, polisi menembakkan gas air mata yang juga menyebar ke tribune. 

Momen inilah yang disinyalir menjadi penyebab tragedi Kanjuruhan. Para penonton mengalami sesak napas dan berusaha keluar dari stadion. 

Nahasnya, terjadi penumpukan di pintu keluar sehingga menimbulkan korban jiwa. Dugaan sementara, para korban meninggal karena trauma di bagian dada dan kepala, karena terinjak dan berdesakan, serta sesak napas. 

Dinas Kesehatan Malang melaporkan pada Minggu (2/10/2022) bahwa korban meninggal berjumlah 125 orang. 

Pelatih Arema FC Javier Roca menilai ada beberapa hal yang menjadi penyebab tragedi di Stadion Kanjuruhan. 

"Stadion tidak siap, mereka tidak memperkirakan kekacauan sebesar itu. Tidak ada yang seperti ini pernah terjadi di stadion dan itu runtuh oleh jumlah orang yang ingin melarikan diri," kata Javier Roca, dilansir dari media Spanyol, Cadena Ser. 

Javier Roca juga mengatakan bahwa polisi melampaui batas. Menurut pelatih asal Chile itu, pihak keamanan seharusnya bisa membubarkan massa dengan cara lain. 

"Saya kira polisi melampaui batas. Meskipun saya tidak di lapangan dan tidak merasakan hasilnya. Melihat gambar-gambar itu, mungkin mereka bisa menggunakan teknik lain," kata dia. 

Selain itu, Javier Roca juga menyebutkan letak stadion yang berada di daerah pinggir membuat ketersediaan ambulans tidak banyak untuk menolong para korban tepat waktu. 

"Ini adalah stadion yang terpencil dan kami berada di kota yang relatif kecil, sehingga tidak ada cukup ambulans yang tiba tepat waktu," kata Javier Roca. 

Javier Roca juga menjadi salah satu saksi hilangnya beberapa nyawa di dalam Stadion Kanjuruhan. Dia menyebut ada suporter yang meninggal di pelukan pemain. 

"Kami tidak pernah menyangka ini akan terjadi karena pemain memiliki hubungan yang bagus dengan para penggemar," kata Javier Roca.  

"Saya pergi ke ruang ganti dan beberapa pemain tetap berada di lapangan. Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya melihat tragedi dalam stadion," ucapnya melanjutkan.  

"Para pemain lewat dengan membawa korban di tangan mereka. Yang paling mengerikan saat korban masuk (ke ruang ganti) untuk dirawat oleh tim dokter," kata dia.  

"Sekitar 20 orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," ucap Javier Roca. 

https://bola.kompas.com/read/2022/10/03/17200038/pelatih-arema-fc-soal-tragedi-kanjuruhan--sorot-polisi-sebut-stadion-tak-siap

Terkini Lainnya

Madura United Target Empat Besar Liga 1, Kini Mendamba Juara

Madura United Target Empat Besar Liga 1, Kini Mendamba Juara

Liga Indonesia
Arsenal Sudah Coba Semua, Catat Rekor Bersejarah, Tetap Gagal Juara

Arsenal Sudah Coba Semua, Catat Rekor Bersejarah, Tetap Gagal Juara

Liga Inggris
Jurus Madura United Tembus Final Championship Series Liga 1

Jurus Madura United Tembus Final Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Man City Juara Liga Inggris, Guardiola Isyaratkan Perpisahan

Man City Juara Liga Inggris, Guardiola Isyaratkan Perpisahan

Liga Inggris
PSSI Tunjuk Eks Bupati Tangerang sebagai Manajer Timnas U17 dan U20 Indonesia

PSSI Tunjuk Eks Bupati Tangerang sebagai Manajer Timnas U17 dan U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Man City Juara, Saat Kata-kata Klopp Picu Air Mata Guardiola...

Man City Juara, Saat Kata-kata Klopp Picu Air Mata Guardiola...

Liga Inggris
Jadwal Final Championship Series Liga 1, Persib Vs Madura United

Jadwal Final Championship Series Liga 1, Persib Vs Madura United

Liga Indonesia
Akhir Kisah Klopp di Liverpool, The Normal One Sang Penggebah Keraguan

Akhir Kisah Klopp di Liverpool, The Normal One Sang Penggebah Keraguan

Liga Inggris
Man City Juara Premier League, Kehebatan Guardiola Si Mesin Trofi

Man City Juara Premier League, Kehebatan Guardiola Si Mesin Trofi

Liga Inggris
Top Skor Liga Inggris: Haaland Raih Sepatu Emas, Ikuti Jejak Henry dan RVP

Top Skor Liga Inggris: Haaland Raih Sepatu Emas, Ikuti Jejak Henry dan RVP

Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Man City Juara, Klopp Pamit, Rekor Buruk MU

Hasil Liga Inggris: Man City Juara, Klopp Pamit, Rekor Buruk MU

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Genoa: Lukaku Cetak Gol, 10 Pemain Serigala Menang

Hasil Roma Vs Genoa: Lukaku Cetak Gol, 10 Pemain Serigala Menang

Liga Italia
Hasil Liga Spanyol: Sensasi Sorloth Tahan Madrid, Barca Libas Rayo 3-0

Hasil Liga Spanyol: Sensasi Sorloth Tahan Madrid, Barca Libas Rayo 3-0

Liga Spanyol
Hasil dan Klasemen Akhir Liga Inggris, Man City Juara Musim 2023-2024

Hasil dan Klasemen Akhir Liga Inggris, Man City Juara Musim 2023-2024

Liga Inggris
Hasil Inter Vs Lazio, Gelandang Jepang Cetak Gol, Nerazzurri Tertahan

Hasil Inter Vs Lazio, Gelandang Jepang Cetak Gol, Nerazzurri Tertahan

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke