Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Legenda Persib Anggap Wajar Bobotoh Desak Robert Mundur

KOMPAS.com - Kelompok suporter Persib Bandung, Viking Persib Club, berencana melakukan aksi unjuk rasa di kantor Persib Jl Sulanjana pada Rabu (10/8/2022).

Rencana demonstrasi itu merupakan dampak dari hasil buruk Persib Bandung dalam mengawali Liga 1 2022-2023.

Diperkirakan, sekitar 5.000 orang akan datang melakukan aksi tersebut.

Viking Persib akan mendesak pelatih kepala Robert Rene Alberts mundur dari kursi pelatih.

Mereka juga ingin adanya perbaikan dan flexibilitas sistem ticketing dalam laga kandang Persib.

Maung Bandung, julukan Persib, gagal menyuguhkan permainan terbaik dalam tiga laga perdana Liga 1 2022. Pasalnya, mereka belum menuai kemenangan.

Persib ditahan imbang Bhayangkara FC 2-2 pada laga pertama. Kemudian, mereka kalah 1-4 ketika menjamu Madura United, sebelum dilibas Borneo FC Samarinda 1-4 dalam lawatan ke Stadion Segiri.

Mantan kapten Persib, Atep, mengakui bahwa Persib melakukan start buruk. Padahal, Persib digadang-gadang menjadi salah satu kandidat juara.

Apalagi, Maung Bandung memiliki materi pemain yang mumpuni. Kenyataannya, permainan tim tak sesuai harapan.

“Start yang buruk dari tiga pertandingan baru satu poin, tim sekelas Persib apalagi dengan persiapan yang cukup baik dengan materi pemain timnas, lokal maupun asing, menurut saya tidak sewajarnya dapat 1 poin dari tiga pertandingan,” ujar Atep.

Atep yang pernah membela Persib lebih dari 10 musim, memandang ada yang tidak beres di skuad Persib. Taktik pelatih Robert Rene Alberts justru tidak berjalan. 

Dalam beberapa kesempatan, sang pelatih tidak mampu mengubah taktik yang dibutuhkan di tengah jalannya pertandingan.

“Apalagi di kandang saja kalah itu artinya ada yang salah, ada yang harus diperbaiki. Melihat dari taktik dan strategi sepertinya dari tiga pertandingan itu tidak berjalan. Saya tidak tahu ya dari persiapannya seperti apa,” kata Atep. 

Kerja sama antarpemain pun tidak berjalan baik. Tak ada chemistry, terkesan bermain dengan kualitas individu masing-masing.

“Tapi dengan pemain yang sangat berpengalaman di level timnas sepertinya ada ketidakjalanan chemistry di setiap pemain sehingga bermainnya juga secara individu, jadi teamwork tidak berjalan,” ungkap Atep.

Maka wajar bila desakan Robert Alberts mundur lewat tagar #Reneout trending usai kekalahan memalukan 1-4 dari Borneo FC Samarinda.

Bobotoh langsung bereaksi di dunia nyata dengan rencana unjuk rasa pada Rabu ini. Atep juga pernah merasakan bagaimana tekanan dan ekspektasi Bobotoh kepada tim.

“Sebagai Bobotoh wajar yah karena memang dari dulu bahkan dulu pelatih yang baru datang jatahnya cuman tiga pertandingan di awal kan, kalau hasilnya tidak bagus kaya sekarang biasanya tidak ada toleransi, langsung out,” ujar Atep.

Atep juga ‘gatal’ melihat permainan Persib di bawah arahan pelatih Robert Alberts, yang sudah tiga musim melatih Maung Bandung. Tak ada perkembangan signifikan.

Apalagi skuad Persib musim ini bisa dibilang mewah. Mendatangkan pemain level timnas seperti Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya dan Daisuke Sato.

Maka wajar jika Bobotoh kini bereaksi keras, karena miris dengan apa yang ditunjukkan tim kebanggaannya saat ini. Persib berada di dasar klasemen.

“Nah sebenarnya kan Robert ini sudah tiga tahun dan itu puncak dari kekecewaan. Karena kita tahu semuanya sudah di-support luar biasa dari suporter baik manajemen dengan fasilitas luar biasa dengan pemain yang rekomendasi dari pelatih,” paparnya.

“Sekarang suporter menuntut Persib harus jadi pemenang dan juara. Jadi kalau tidak sesuai ekspektasi ya wajar karena saking cintanya kepada Persib dan dari dulu pun reaksinya begitu, jadi menurut saya wajar,” sebut Atep.

https://bola.kompas.com/read/2022/08/08/23200058/legenda-persib-anggap-wajar-bobotoh-desak-robert-mundur

Terkini Lainnya

Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Liga Champions
Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Liga Indonesia
Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Liga Champions
Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Liga Champions
Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke