BANDUNG, KOMPAS.com - Hasil Persib Bandung vs Madura United di ajang Liga 1 2022-2023 berakhir dengan kemenangan 3-1 bagi tim tamu.
Laga kandang pertama Persib di ajang Liga 1 2022-2023 itu berujung pahit.
Sempat unggul lebih dulu melalui gol David da Silva di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Persib kewalahan menghadapi Madura United pada babak kedua.
Hingga akhirnya, penjaga gawang Fitrul Dwi Rustapa harus memungut bola sebanyak tiga kali dari dalam gawangnya.
Adalah Gol Luiz Marcelo Morais (Lulinha), Pedro Henrique, dan penalti Hugo Gomes yang membuat seisi stadion terdiam.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, mengakui keunggulan Madura United. Skor 1-3 menunjukkan Persib tidak pantas untuk menang meski dirasa sudah bermain dengan baik.
Madura United lebih efektif dalam melakukan penyerangan ke jantung pertahanan Persib dan menciptakan beberapa peluang emas termasuk lewat serangan-serangan balik yang membahayakan.
Strategi itu pun tak bisa diantisipasi para pemain Maung Bandung dengan cermat.
“Tentunya, jika kalah 1-3 ini menunjukan tim tidak pantas untuk menang meski sudah bermain dengan baik dan sempat unggul 1-0 pada babak pertama,” kata Robert.
Pelatih asal Belanda ini menilai seharusnya Persib bisa mendapat dua hadiah penalti yang tidak diakui wasit Abdullah.
Di samping itu, hadiah penalti yang diberikan kepada Madura United juga membuat situasi Maung Bandung semakin sulit memperbaiki keadaan.
“Tim ini seharusnya mendapatkan dua penalti, sedangkan kami tidak seharusnya diberikan penalti karena kiper terlihat lebih dulu meraih bola. Tentu ini semakin membuat sulit,” beber Robert.
Menatap laga selanjutnya vs Borneo FC, Robert mengakui Persib harus lebih kuat.
Tak seharusnya Persib yang merupakan tim paling sedikit kebobolan musim lalu harus jebol lima gol di dua pertandingan awal.
“Kami harus lebih kuat, kami adalah tim dengan kebobolan paling sedikit musim lalu dan itu tidak terlihat di awal musim ini. Kami harus mengubahnya,” imbuhnya.
https://bola.kompas.com/read/2022/07/30/21090368/persib-vs-madura-united-maung-bandung-mengaku-tidak-pantas-menang