KOMPAS.com - Bali United dan PSM Makassar sama-sama mengawali Liga 1 2022-2023 dengan hasil positif setelah berhasil mengantongi tiga poin.
Kedua tim akan bertemu pada pekan kedua Liga 1 2022-2023 di Stadion Gelora BJ Habibie Pare-pare, Jumat (29/7/2022) sore.
Bali United punya rekor tidak menyenangkan setiap bertandang untuk menghadapi PSM Makassar.
Kandang tim berjuluk Juku Eja tersebut bak mimpi buruk bagi Bali United.
Bali United terakhir kali menang melawan PSM Makassar pada Liga 1 2017 dengan skor tipis 1-0.
Bali United dihajar 0-4 pada musim 2018 dan mereka juga kalah 0-1 pada musim 2019.
Bahkan, tim berjuluk Serdadu Tridatu juga harus takluk 1-2 dari PSM saat Liga 1 2021-2022 bergulir dengan sistem semi bubble.
Pemain Bali United, Brwa Nouri, menjadi saksi hidup yang mengalami memori pahit setiap kali bertandang ke kandang PSM Makassar pada musim 2018, 2019, dan 2021-2022.
"Pertandingan menghadapi tim yang punya kualitas bagus tidak pernah mudah. Tapi, kami akan coba segalanya untuk menang dan memainkan sepak bola bagus," kata pemain berusia 35 tahun.
"Pertandingan tandang menghadapi PSM adalah laga tidak mudah, tapi kami sangat menantikan tantangan tersebut," ucapnya lagi.
Namun, pelatih Bali United Stefano Cugurra punya persepektif yang berbeda soal laga ini.
Menurutnya, hasil buruk yang diraih timnya bisa saja berhenti pada tahun ini.
Sebab, Stadion Gelora BJ Habiebie yang dipakai home base PSM Makassar jadi yang pertama kali dicoba kedua tim di kompetisi kasta tertinggi ini.
Kedua tim sama-sama harus menempuh perjalanan ektra melalui jalur darat selama tiga sampai empat jam menuju Pare-pare dari Makassar.
Dengan begitu, kedua tim dari segi perjalanan sama terkurasnya.
"Benar, ini tempat baru bagi kami. Namun, saya pikir PSM juga belum main di sini, sama halnya dengan kami. Kami nanti akan ada latihan di stadion ini, mudah-mudahan lapangannya bagus," ujar pelatih yang biasa disapa Teco.
https://bola.kompas.com/read/2022/07/28/18200058/psm-makassar-vs-bali-united-memori-pahit-brwa-nouri