Kisah Daeng Uki, Merah Menyala di Lautan Biru pada Piala Presiden 2022

MALANG, KOMPAS.com - Totalitas, itulah kata yang menggambarkan sosok Uki Nugraha atau yang biasa disapa sebagai Daeng Uki, sisi lain Piala Presiden 2022.

Pentolan suporter PSM Makassar tersebut tidak pernah perhitungan dalam memberikan dukungan kepada tim kebanggaannya, yang kini berjuang di Piala Presiden 2022.

PSM Makassar menjalani laga perdana babak penyisihan Grup D Piala Presiden 2022 menghadapi tuan rumah Arema FC.

Tim asuhan Bernardo Tavares mendapatkan tekanan tambahan dari puluhan ribu Aremania yang membirukan Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, Sabtu (11/6/2022) lalu.

Namun, di tengah dominasi pendukung tuan rumah, Daeng Uki dan kawan-kawan menyempatkan datang langsung ke stadion untuk memberikan dukungan kepada tim berjuluk Juku Eja.

Kehadiran mereka menciptakan warna merah menyala di tengah lautan biru suporter Aremania.

"Kami datang dari semalam kemarin (H-1 pertandingan). Yang rombongan dari Makassar 10 orang," ujar pria yang kini berusia 50 tahun itu kepada Kompas.com.

"Alhamdulillah kami diterima dan difasilitasi oleh teman-teman Makassar yang ada di Malang," katanya.

Ini bukan kali pertama Daeng Uki dan suporter militan PSM Makassar melakukan away jarak jauh. Sebelumnya, mereka juga setia menemani tim saat beruji coba bersama PSIS Semarang dan Persita Tangerang.

Bagi dia, mendukung PSM Makassar sudah menjadi bagian dari panggilan jiwa.

Namun, away musim ini lebih istimewa. Sebab ia mengusung misi untuk menjalin kembali silaturahmi dengan suporter lain setelah vakum dua tahun terakhir karena pandemi Covid-19.

"Tentunya senang, bahagia, dan bersyukur bisa menjalin silaturahmi kembali yang terputus. Paling penting bisa kembali merasakan gemuruh stadion," ucapnya.

Sejauh ini, Daeng Uki merasa away PSM Makassar berjalan dengan lancar. Ia dan suporter PSM Makassar lainnya merasa diterima dengan baik oleh kelompok suporter lainnya.

Namun, memang diakui setiap suporter memiliki metode pendekatan yang berbeda karena perbedaan budaya.

"Kemarin PSM sudah melakoni beberapa pertandingan persahabatan di Semarang, Tangerang, dan Pare-Pare. Cuma memang kalau masuk ke Malang ya rasanya beda lagi," ujarnya.

Namun, terpenting ialah selalu mengingatkan rekan-rekannya untuk menjaga sikap sebagai tamu. Ia mengarahkan untuk tidak tenggelam dalam euforia berlebihan sehingga bisa merugikan tuan rumah maupun tim PSM sendiri.

"Apalagi kan kami datang sebagai tamu. Kami sebagai orang Bugis Makassar memegang prinsip di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Kami selalu tahu diri sebagai tamu dan hormat kepada tuan rumah," ucapnya.

Kehadiran suporter menjadi warna tersendiri di setiap partai yang dijalani PSM Makassar. Kehadiran mereka sukses membuat Yacob Sayuri dkk semakin termotivasi di dalam pertandingan.

Terbukti, PSM Makassar secara mengejutkan mampu mengalahkan Arema FC 1-0 yang bermain di depan puluhan ribu suporternya. Itu menjadi hal yang membanggakan melihat tim kesayangannya menang di kandang lawan.

Namun, lebih dari itu, Daeng Uki berharap setiap pertandingannya bisa menjadi anak tangga yang mengantarkan sepak bola Indonesia bisa menjadi lebih baik. Tentunya dengan menjunjung nilai-nilai persatuan dan kesatuan di dalamnya.

"Tentu saya ingin PSM kembali berprestasi, menjadi tim yang disegani di Indonesia. Tentunya itu keinginan semua tim, teman -teman Aremania pun tentu ingin melihat Arema FC menjadi juara," tuturnya.

"Yang penting kita support sepak bola Indonesia lebih baik lagi ke depannya," katanya.