KOMPAS.com - Pelatih baru Manchester United Erik ten Hag menilai bahwa tidak ada kejayaan yang abadi. Era dominasi Manchester City dan Liverpool bisa berakhir kapan pun.
Seperti yang diketahui, dominasi Manchester City dan Liverpool begitu terasa di Liga Inggris.
Setidaknya, dalam lima musim terakhir, trofi Premier League tidak pernah jatuh ke klub lain selain Man City dan Liverpool.
Man City perkasa dengan torehan empat gelar juara, termasuk musim 2021-2022. Sementara itu, Liverpool menjadi kampiun pada 2019-2020.
Sementara itu, dalam periode yang sama, Manchester United tidak pernah juara. Pencapaian terbaik mereka adalah dua kali menjadi runner-up (2017-2018 dan 2020-2021).
Statistik itu makin memperpanjang masa kering gelar Man United. Kali terakhir The Red Devils menjuarai Liga Inggris adalah pada 2012-2013 saat masih dilatih Sir Alex Ferguson.
Ini akan menjadi tugas berat Erik ten Hag, yang sudah resmi menjadi pelatih baru Manchester United dan diharapkan bisa membasuh dahaga gelar klub.
Juru taktik asal Belanda itu diperkenalkan Man United pada Senin (23/5/2022) waktu setempat.
Dalam wawancara pertamanya, eks pelatih Ajax Amsterdam itu menyinggung soal dominasi Man City dan Liverpool.
Dia menilai bahwa The Citizens dan The Reds tidak akan sehebat itu tanpa tangan dingin Pep Guardiola dan Jurgen Klopp.
“Saat ini saya mengagumi mereka (Pep Guardiola dan Jurgen Klopp). Saya mengagumi mereka berdua," kata Ten Hag, dikutip dari laman resmi Man United, Selasa (24/5/2022).
"Mereka membuat Manchester City dan Liverpool bermain fantastis," ucap Ten Hag.
Namun, Ten Hag yakin bahwa tidak ada kejayaan yang abadi. Era dominasi Manchester City dan Liverpool bisa berakhir kapan pun.
"Anda akan selalu melihat bahwa sebuah era bisa berakhir. Saya tak sabar untuk bertarung dengan mereka dan saya yakin semua klub lain di Liga Inggris ingin melakukan itu," imbuhnya.
Erik ten Hag akan mulai memimpin latihan Manchester United pada 27 Juni 2022.
https://bola.kompas.com/read/2022/05/24/19400058/tak-ada-kejayaan-yang-abadi-dominasi-man-city-dan-liverpool-bisa-runtuh-kapan