Evan Dimas Ungkap Sisi Lain di Balik Kekalahan Timnas Indonesia dari Thailand

MALANG, KOMPAS.com - Kekalahan Indonesia dari Thailand di semifinal SEA Games 2021 tak mengurangi rasa bangga Evan Dimas Darmono terhadap perjuangan tim Garuda Muda.

Sebagai pemain yang sudah tiga kali mewakili Indonesia di SEA Games 2015, 2017, dan 2019, Evan Dimas cukup familiar dengan kualitas pemain Thailand.

Dalam tiga edisi tersebut, Indonesia selalu bertemu dengan tim berjuluk Pasukan Gajah Perang itu.

Pada SEA Games 2015 Indonesia tunduk 0-5 di fase semifinal. Lalu pada SEA Games 2017, Indonesia imbang 1-1 di fase grup, sedangkan pada 2019 Indonesia berhasil menang 2-0 di fase grup.

Tidak hanya di SEA Games, gelandang Arema FC itu pun juga beberapa kali membantu Indonesia melawan Thailand di berbagai kompetisi.

Seperti Piala AFF 2016, Piala AFF 2018 dan terakhir kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu.

Karena cukup sering, ia pun mengakui mengenal beberapa pemain Thailand yang turun dalam pertandingan SEA Games 2021 ini.

Salah satu yang paling diingat adalah sosok kiper Kawin Thamsatchanan yang menjadi salah satu alasan gawang Gajah Perang Muda sulit dijebol.

“Ada 3 orang, 2 pemain dan 1 kiper memang sering ketemu di timnas senior waktu SEA Games. Nomor 10 (Worachit KanitSri Bamphen), 8 (Korawich Tasa) dan Kawin,” kata pemain yang selalu menggunakan nomor punggung 6 kepada Kompas.com.

“Memang bagus sih mereka dari segi individu skill nya memang bagus,” tambahnya.

Pengalamannya pertandingan dengan Thailand juga membantunya legawa dengan kekalahan timnas.

Dia tahu betul tim besutan Aleksander Polkin itu bukan lawan yang mudah untuk ditundukkan.

Ia justru senang karena Witan Sulaeman CS mampu memaksa Thailand mengeluarkan usaha ekstra untuk menang. Menurutnya kekalahan ini hanya masalah keberuntungan saja.

“Ya secara permainan kita tahu Thailand satu tingkat di atas kita. Tapi saya sangat mengapresiasi timnas. Mereka militan dan mereka fight,” ujar pemain asal Surabaya.

“Ya memang seharusnya bisa menang, kalau saya kira tapi memang kurang beruntung tepatnya,” pungkasnya.