Lelah Dikritik, Kapten Timnas Rusia Akhirnya Buka Suara

KOMPAS.com – Kapten timnas Rusia Artem Dzyuba membalas kritik yang dilancarkan pemain asal Ukraina Vitaliy Mykolenko.

Vitaliy Mykolenko sebelumnya sempat memberikan menghujat Artem Dzyuba melalui unggahan akun Instagram Stornya.

Bek Everton itu mengatakan demikian sebagai bentuk protesnya atas invasi yang dilakukan negara Dzyuba, Rusia, kepada Ukraina.

“Di saat kalian para pesepak bola diam saja, @artem.dzyuba, para warga sipil tengah dibunuh di Ukraina,” tulis Mykolenko.

“Anda, dan yang terpenting anak Anda, akan terkunci di lubang kemaluan ini untuk seumur hidup,” lanjutnya.

“Saya akan sangat bahagia. Anda tak akan bisa dimaafkan,” kata Mykolenko di akhir postingannya.

Artem Dzyuba akhirnya buka suara seusai muncul kritik Mykolenko dengan mengatakan bahwa mengapa seseorang menerapkan standar ganda ketika hal tersebut terjadi di Rusia.

“Saya tidak malu sebagai orang Rusia. Saya bangga menjadi warga negara Rusia. Saya tidak mengerti mengapa atlet harus menderita sekarang. Saya menenteng standar ganda,” tulis Dzyuba di Instagram.

“Mengapa seseorang berteriak tentang olahraga agar tidak terlibat dalam politik tetapi ketika menyangkut Rusia, prinsip ini benar-benar dilupakan,” kata dia.

Kemudian Dzyuba juga tidak menyangkal bahwa perang merupakan suatu peristiwa yang mengerikan.

“Saya ulangi, perang itu tetap menakutkan. Dalam situasi kalut, orang menunjukkan sifat aslinya, terkadang negatif," ujarnya.

"Berapa banyak kemarahan, cacian yang dilontarkan kepada orang Rusia, terlepas dari posisi dan profesinya. Mereka menuliskan hal demikian,” kata dia.

“Perang akan berakhir namun hubungan antar manusia akan tetap ada dan tidak mungkin hilang,” ujarnya.

Bomber Zenit St Petersburg itu juga memberikan sindiran atas cacian yang kerap menghampiri dirinya dan kolega di timnas Rusia dari pemain Liga Inggris.

Dzyuba mengatakan bahwa hinaan tersebut tidak akan membuat para pemain Rusia bakal tersinggung.

“Dan kepada rekan yang duduk di rumah mewah mereka di Inggris seraya mengatakan hal-hal buruk: itu tidak akan menyinggung kami. Kami memahami segalanya! Damai dan kebaikan untuk semua orang,” tutur dia.