LONDON, KOMPAS.com - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengutuk keras invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung sejak Kamis (24/2/2022).
Klopp menilai Presiden Rusia, Vladimir Putin, adalah satu-satunya orang yang harus disalahkan atas ratusan korban nyawa dari invasi Rusia.
Hal itu disampaikan Juergen Klopp seusai mengantar Liverpool meraih gelar juara Piala Liga Inggris, Minggu (27/2/2022) waktu setempat.
Liverpool berhak naik podium juara Piala Liga Inggris setelah menumbangkan Chelsea 11-10 (0-0) via adu penalti di Stadion Wembley.
Tepat pada hari final Piala Liga Inggris, Kementerian Kesehatan Ukraina melaporkan 352 warga sipil termasuk 14 anak-anak tewas akibat invasi Rusia.
Adapun jumlah korban luka-luka setelah empat hari operasi militer Rusia mencapai 1.684 orang dengan 116 di antaranya adalah anak-anak.
Terkini, pemerintah Rusia dan Ukraina dikabarkan akan mengadakan pertemuan dalam waktu dekat di sekitar perbatasan Ukraina-Belarusia.
Hal itu sudah dikonfirmasi langsung oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada Minggu (27/2/2022).
Meski demikian, Volodymyr Zelensky masih ragu hasil pertemuan itu akan membuat perang di negaranya berakhir.
Keraguan Volodymyr Zelensky cukup beralasan, karena hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda pasukan Rusia akan mundur meski sudah dikecam banyak pihak.
Vladimir Putin bahkan sudah memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk siaga pada Minggu (27/2/2022), untuk menghadapi kemungkinan serangan dari negara-negara Barat.
Terkait invasi Rusia ke Ukraina, Klopp dengan tegas mengutuk segala keputusan dan tindakan Vladimir Putin.
"Saya hampir berusia 55 tahun dan masih tidak paham bagaimana satu orang bisa menempatkan seluruh dunia dalam situasi seperti itu (perang), terutama di Ukraina," kata Klopp dikutip dari Daily Mail, Senin (28/2/2022).
"Saya kenal banyak orang Ukraina dan juga Rusia. Apa yang terjadi sekarang jelas bukan karena publik kedua negara," ujar Klopp.
"Itu adalah perang satu orang (Putin) yang benar-benar jahat!" tutur Klopp mnambahkan.
Lebih lanjut, Juergen Klopp mengaku sangat khawatir karena banyak mantan anak asuhnya yang berasal dari Ukraina.
Klopp sangat berharap invasi Rusia ke Ukraina akan segera berakhir dalam waktu dekat karena sudah banyak korban yang berjatuhan.
Pelatih asal Jerman itu juga berharap publik dunia terus menekan Vladimir Putin dan Rusia agar perang di Ukraina segera berakhir.
"Mantan pemain saya mungkin sedang berperang sekarang. Saya tidak tahu persis kapan mereka kembali ke negara asal mereka," kata Klopp.
"Kita semua harus terus menunjukkan solidartas untuk Ukraina. Sepertinya, kita semua tidak bisa menghentikan Putin," ucap Klopp.
"Namun, setidaknya, kita bisa menyebabkan lebih banyak masalah daripada yang dia (Putin) duga. Mungkin tekanan dari kita semua akan membantu orang-orang di Ukraina," ujar Klopp menambahkan.
Terkait invasi Rusia ke Ukraina, FIFA selaku otoritas tertinggi sepak bola dunia sudah bersikap.
FIFA dengan tegas mengecam operasi militer Rusia. Tidak hanya itu, FIFA juga sudah menjatuhkan lima sanksi untuk Rusia.
Salah satu sanksi dari FIFA adalah timnas Rusia dilarang mengibarkan bendera dan mengumandangkan lagu kebangsaan dalam pertandingan internasional.
Tidak hanya itu, timnas Rusia dilarang bertanding atau berkompetisi dengan nama "Rusia".
Sebagai gantinya, timnas Rusia harus menggunakan nama "Football Union of Russia (RFU)".
Dalam keterangannya, FIFA juga menyatakan akan mempertimbangkan memberi sanksi tambahan untuk Rusia, termasuk salah satunya adalah larangan bermain di semua kompetisi internasional.
https://bola.kompas.com/read/2022/02/28/12200008/kata-klopp-soal-invasi-rusia-ke-ukraina--itu-perang-satu-orang-jahat-