KOMPAS.com – Transfer Lionel Messi dari Barcelona ke Paris Saint-Germain kembali menuai kritik.
Kali ini, sang pemain disebut oleh eks bintang tim berjuluk Les Parisiens, Jerome Rothen, sebagai beban.
Lionel Messi direkrut Paris Saint-Germain dari Barcelona dengan status bebas transfer sampai 30 Juni 2023.
Karier Messi di Barcelona terlihat memukau dengan sumbangan 672 gol dan 303 assists dari 778 kali kesempatan tampil.
Berkat torehan itu, Lionel Messi pun berhasil menghadirkan berbagai trofi bergengsi untuk Barcelona di kancah domestik maupun Eropa.
Tercatat, Lionel Messi telah mempersembahkan trofi Liga Champions, Liga Spanyol, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Dunia Antarklub, dan Piala Super UEFA.
Namun, kiprah Messi semenjak menyelesaikan kepindahannya ke PSG besutan Mauricio Pochettino tidak terlalu memukau.
Pemain berjuluk La Pulga itu baru menghasilkan tujuh gol dan sembilan assists selama membela Paris Saint-Germain musim ini.
Catatan itu ditorehkan Messi ketika bermain di Liga Champions dan Liga Prancis bersama Paris Saint-Germain.
Raihan yang dianggap kurang memuaskan ini pun membuat Messi menjadi sasaran kritik oleh beberapa pihak.
Salah satu suara sumbang itu datang dari eks pemain PSG Jerome Rothen. Dia mengatakan bahwa Messi merupakan beban tim.
“Messi adalah beban bagi klub,” kata Rothen kepada Sports, seperti dikutip Kompas.com dari Daily Star, Selasa (22/2/2022).
“Di bulan-bulan pertamanya tidak bagus dan hubungan Messi dengan PSG juga jauh dari kata sukses. Transfer ini adalah ide yang buruk,” kata dia.
“Mungkin dia adalah pemain terbaik dari semua generasi sepak bola. Namun, saya muak mendengar orang mengatakan bahwa Anda tidak bisa mengkritik Messi,” tutur dia.
Kemudian, Rothen menyinggung soal kegagalan Lionel Messi untuk mencetak gol dari titik putih ketika melawan Real Madrid di Liga Champions.
Saat itu, Lionel Messi gagal mengeksekusi penalti seusai sepakannya berhasil dibaca oleh kiper Madrid Thibaut Courtois.
“Jika Anda tidak memenangi pertandingan, Anda pasti sangat frustasi karena Messi gagal mengeksekusi penalti (vs Real Madrid),” kata Rothen.
“Pemain seperti Messi, dengan status yang dimilikinya, sangat tragis baginya untuk gagal mengeksekusi penalti. Tapi, itulah kenyataannya, bahkan itu bisa terjadi pada siapa pun,” kata dia
“Tapi, dengan apa yang dia berikan untuk PSG selama tujuh bulan, dia tidak punya hak untuk mengeluh,” ujar Rothen menambahkan.
https://bola.kompas.com/read/2022/02/22/20200048/saat-lionel-messi-disebut-sebagai-beban-buat-paris-saint-germain-