KOMPAS.com - Kekalahan telak dari Liverpool ternyata tidak selalu berujung duka untuk Manchester United.
Setan Merah, julukan Man United, saat ini sedang dalam keadaan terpuruk setelah dipermalukan Liverpool 0-5 pada laga pekan ke-9 Liga Inggris, Minggu (24/10/2021).
Kekalahan itu terasa lebih menyakitkan untuk Man United asuhan Ole Gunnar Solskjaer karena terjadi di hadapan para pendukungnya sendiri di Stadion Old Trafford.
Dikutip dari situs Opta, 0-5 menjadi skor kekalahan terbesar Man United di Stadion Old Trafford dalam sejarah pertemuan melawan Liverpool.
Berkaca dari kenangan manis musim 2008-2009, Man United seharusnya tidak perlu terlalu larut meratapi kekalahan memalukan dari Liverpool pekan lalu.
Sebab, Man United pada musim 2008-2009 sukses meraih gelar juara Liga Inggris meskipun sempat dipermalukan Liverpool di Stadion Old Trafford.
Momen itu terjadi pada pekan ke-29 Liga Inggris 2008-2009.
Man United yang kala itu masih dilatih Sir Alex Ferguson di luar dugaan kalah telak 1-4 ketika menjamu Liverpool di Stadion Old Trafford.
Cerita kekalahan telak Man United saat itu hampir serupa dengan apa yang diderita pasukan Ole Gunnar Solskjaer pekan lalu.
Faktor yang membuat cerita dua kekalahan Man United itu nyaris serupa adalah kartu merah.
Ketika kalah 1-4 dari Liverpool pada musim 2008-2009, Man United kehilangan satu pemain, yakni Nemanja Vidic, akibat kartu merah.
Vidic kala itu langsung diusir wasit setelah melanggar kapten Liverpool, Steven Gerrard, pada menit ke-76.
Akhir pekan lalu, Man United juga harus bermain 10 orang pada pertengahan babak kedua setelah Paul Pogba mendapatkan hukuman kartu merah.
Pogba harus meninggalkan lapangan pada menit ke-60 setelah melepaskan tekel keras dua kaki ke arah gelandang Liverpool, Naby Keita.
Mengenang kekalahan memalukan Man United pada musim 2008-2009, Sir Alex Ferguson mengakui sempat sangat terpukul saat itu.
Namun, Sir Alex Ferguson menolak menyerah karena Liga Inggris tidak ditentukan dari hasil satu pertandingan saja.
"Kekalahan pasti terjadi. Saya bisa menerima kekalahan. Mungkin ketika itu saya masih sangat muda sehingga sulit menerima kekalahan," kata Ferguson mengenang kekalahan Man United dari Liverpool pada musim 2008-2009, dikutip dari situs TalkSport.
"Meski tidak bisa melupakannya, saya harus legawa menerima kekalahan itu," ucap Ferguson menambahkan.
"Setelah menerima kekalahan, saya langsung bekerja memastikan kejadian menyakitkan seperti itu tidak terulang lagi. Saya sangat benci kekalahan seperti itu," ujar Ferguson.
"Saya juga memberi tahu pemain di akhir pertandingan bahwa kami pasti akan selalu berusaha menemukan penyebab kekalahan," tutur Ferguson.
"Setelah menerima kekalahan, saya selalu berpikir bahwa laga selanjutnya adalah dunia yang lain. Saya selalu bekerja untuk memastikan Man United memenangi pertandingan selanjutnya. Itulah yang terjadi," ucap Ferguson menambahkan.
Apa yang dikatakan Ferguson sejalan dengan pencapaian Man United pada akhir musim 2008-2009.
Setelah kalah telak dari Liverpool, Man United asuhan Ferguson sukses meraih tujuh kemenangan, sekali imbang, dan hanya menelan satu kekalahan di Liga Inggris.
Konsistensi itulah yang membuat Man United sukses mengunci gelar juara Liga Inggris 2008-2009 dengan keunggulan empat angka dari Liverpool di urutan kedua pada akhir musim.
Berkaca dari musim 2008-2009, Man United asuhan Solskjaer seharusnya tidak perlu larut meratapi kekalahan telak dari Liverpool pekan lalu.
Apalagi, Liga Inggris musim ini masih menyisakan total 29 pertandingan lagi.
Meski demikian, Man United asuhan Solskjaer harus bekerja ekstra keras jika ingin kembali ke jalur kemenangan setelah kalah telak dari Liverpool.
Sebab, Man United dalam sepekan ke depan akan menghadapi tiga lawan berat, yakni Tottenham Hotspur, Atalanta, dan klub rival sekota mereka, Manchester City.
Terdekat, Man United akan terlebih dahulu menghadapi Tottenham pada laga pekan ke-10 Liga Inggris, Sabtu (30/10/2021) malam WIB.
https://bola.kompas.com/read/2021/10/30/14200098/saat-man-united-juara-liga-inggris-usai-dibantai-liverpool-di-old-trafford-