BANDUNG, KOMPAS.com - Posisi Robert Rene Alberts sebagai pelatih kepala Persib Bandung berada di ujung tanduk.
Desakan dari para Bobotoh - suporter Persib - semakin masif. Mereka menuntut agar Alberts menanggalkan jabatannya.
Tuntutan tersebut disampaikan oleh puluhan Bobotoh yang kembali melakukan aksi di Graha Persib, JL Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (5/10/2021).
Dalam aksi tersebut, Bobotoh menyampaikan petisi yang ditujukkan kepada manajemen Persib.
Petisi tersebut ditandatangani oleh perwakilan dari lima kelompok Bobotoh; Viking Persib Club (VPC), Bomber Persib, The Bombs, Northern Wall, dan 26CC Boys.
Terdapat beberapa poin dalam petisi itu. Salah satunya adalah menuntut agar Alberts mundur dari posisinya sebagai pelatih Persib.
Salah satu perwakilan Bobotoh, Tobias Ginanjar, mengatakan, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan dan kekhawatiran mereka atas hasil kurang memuaskan yang didapatkan Persib di seri pertama Liga 1 2021-2022.
Dari enam laga yang dilakoni, Persib memang belum terkalahkan.
Namun, jumlah kemenangan Persib tidak lebih banyak dari hasil imbang yang mereka dapatkan.
Maung Bandung hanya mampu meraih dua kemenangan atas Barito Putera (1-0) dan Persita Tangerang (2-1).
Adapun dalam empat laga sisanya, Persib hanya meraih hasil imbang.
Empat hasil imbang didapatkan Persib secara beruntun saat jumpa Bali United (2-2), Borneo FC (0-0), Persikabo 1973 (0-0), dan PSM Makassar (1-1).
"Ini adalah bentuk kekhawatiran dari Bobotoh atas penampilan buruk Persib selama empat pertandingan terakhir," kata Tobias di Graha Persib, Selasa (5/10/2021).
Sebagai tim besar, dengan bekal skuad yang berkualitas di setiap posisi, Persib seharusnya bisa meraih hasil yang lebih baik dalam kiprahnya di seri pertama Liga 1 2021-2022.
"Persib ini bukan tim abal-abal, targetnya selalu harus juara, Persib ini tidak mengejar polisi dua atau lima oleh karena itu dari hasil yang ada ini, kami merasa Persib sudah keluar dari jalur juara," kata Tobias.
"Maka, kami datang ke sini tidak untuk bernegosiasi ataupun berdiskusi."
"Kami sudah menyampaikan petisi yang harus segera ditanggapi manajemen," imbuh Sekretaris Umum VPC itu.
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari manajemen Persib terkait petisi yang diajukan Bobotoh.
Jajaran manajemen Maung Bandung dikabarkan tengah menggelar rapat tertutup di kediaman Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar.
Kabarnya, rapat tersebut membahas soal evaluasi performa tim Persib selama seri pertama Liga 1 2021-2022.
Bobotoh mendesak kepada manajemen agar segera menanggapi tuntutan yang mereka sampaikan melalui petisi tersebut.
Menurut Tobias, Bobotoh akan memberikan tenggat waktu kepada manajemen hingga tengah malam ini.
"Manajemen harus punya itikad baik untuk petisi tersebut agar bersama-sama dijalankan. Kami menunggu, deadline sampai hari ini selesai," ungkap Tobias.
"Apabila tidak ada jawaban, kami anggap manajemen tidak serius dalam menanggapi aspirasi kami. Dan kami akan ambil cara lain sesuai cara suporter," tegas dia.
Salah satu perwakilan Bobotoh lainnya, Arlan Shidra, menegaskan bahwa suporter tidak akan menghentikan aksi sebelum ada itikad baik dari manajemen Persip dalam memenuhi aspirasi mereka.
"Petisi sudah dibagikan ini salah satunya meminta untuk selian evaluasi tim dan pelatih," kata Arlan.
"Kami ingin Rene Out. Aksi ini tidak akan berhenti sampai di sini. Manajemen kalau tidak sepakat, maka kami akan melakukan aksi lanjutan," tutur Arlan.
Berikut adalah 5 poin tuntutan dalam petisi yang diajukan Bobotoh:
https://bola.kompas.com/read/2021/10/05/19000098/bobotoh-sampaikan-petisi-posisi-robert-alberts-di-ujung-tanduk