Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Idolakan Irfan Bachdim, Muhammad Firman Kini Betul-betul Bersua

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak kuliah di Jurusan Fisioterapi Universitas Aisyiyah Yogyakarta, mulai 2015, Muhammad Firman mengidolakan mantan pemain timnas Indonesia, Irfan Bachdim.

"Dari zaman kuliah dulu, saya sangat mengidolakan Irfan Bachdim," kata lelaki kelahiran Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

Kesempatan bersua dengan idolanya itu terwujud.

Firman saat ini berada dalam satu klub bersama Irfan Bachdim yang per 2020 menjadi penggawa PS Sleman.

Sementara, sejak tahun ini, Firman menjadi fisioterapis PS Sleman, klub berjulukan Super Elja itu.

"Sekarang bisa menangani Irfan Bachdim secara langsung itu rasanya luar biasa. Bagi saya ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan," ujar Muhammad Firman saat ditemui usai latihan di Jakarta, Kamis kemarin.

Keinginan untuk bergabung dengan Super Elja menjadi semakin kuat saat Firman bertemu dengan Sigit Pramudya, fisioterapis PS Sleman pada 2018 silam.

“Saya masih ingat saat itu ada Mas Sigit, fisioterapis PS Sleman," ucapnya.

Kala itu, kata Firman, Sigit pernah mengisi mata kuliah di kelas.

"Ketika itu saya sampai bilang, kapan saya bisa kaya gini?", ujar Firman.

Singkat kata, kesempatan bagi Firman pun tiba.

"Kemarin ada kesempatan saya coba dan alhamdulillah rezekinya di sini," tuturnya.

Sebelumnya, lanjut Firman, ia sudah mengantongi banyak pengalaman ketika bekerja sebagai fisioterapis untuk klub basket Bima Perkasa Yogyakarta.

Berbekal pengalaman itulah, Firman menyebut cukup percaya diri dan tak begitu kesulitan ketika harus beradaptasi di PS Sleman.

“Yang membedakan kalau di basket durasi kompetisinya lebih cepat. Mungkin 4 sampai 5 bulan saja," ucapnya.

Sementara, Firman membandingkan, di sepak bola, kompetisi berlangsung lama.

"Bisa 8 bulan sampai bahkan setahun," ujarnya.

"Kalau suasana dan risiko cederanya sih hampir sama,” lanjutnya.

Saat ini Firman sudah berada di Jakarta, membantu para penggawa PS Sleman dalam mengarungi kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.

"Saya sudah berkoordinasi dengan dokter tim, pelatih fisik, masseur dan lain-lain untuk mengetahui bagaimana kondisi pemain sebelumnya,” jelas pria usia 24 tahun ini.

Pengalaman Firman menunjukkan selama dirinya di Jakarta, dia tidak menemukan kasus cedera yang parah.

"Mungkin hanya pegal-pegal dan adaptasi otot karena memang kemarin kan teman-teman sudah pada libur sebulan. Itu hal yang masih bisa ditangani oleh kami," tambah Firman.

Firman dan tim saat ini tengan fokus memberikan program untuk mencegah cedera.

Pasalnya, Bagus Nirwanto dan kawan-kawan akan menghadapi jadwal kompetisi yang cukup padat.

https://bola.kompas.com/read/2021/09/03/13311768/idolakan-irfan-bachdim-muhammad-firman-kini-betul-betul-bersua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke