Mundurnya Piala Wali Kota Solo Untungkan Arema FC

KOMPAS.com - Arema FC memutuskan untuk tetap mendukung pelaksanaan Piala Wali Kota Solo meski mengalami pengunduran jadwal. Media Officer Arema FC Sudarmaji menegaskan bahwa pihaknya masih memiliki semangat sama untuk mengikuti ajang turnamen pramusim itu.

Dari sisi Arema FC, pengunduran jadwal ini tidak memberikan dampak negatif. Sebaliknya, perkembangan terbaru ini justru dirasa memberikan banyak keuntungan.

"Secara prinsip, Arema FC siap menyukseskan dan mengikuti Piala Walikota Solo," papar Sudarmaji.

Sebelumnya, Arema FC berencana untuk tampil di Piala Wali Kota Solo dengan skuad seadanya.

Sebab, dengan jadwal semula, Arema FC skeptis bisa mengikut sertakan para pemain asing yang saat ini masih dalam proses perekrutan.

Selain itu pada jadwal sebelumnya juga terlalu mepet dengan jadwal kepulangan dua striker andalan mereka, M. Rafli dan Kushedya Hari Yudo, yang baru saja mentas di kualifikasi Piala Dunia 2022 di Uni Emirat Arab.

Sehingga, kecil kemungkinan untuk menurunkan keduanya.

Mundurnya jadwal tersebut otomatis membuat Arema FC memiliki waktu tambahan untuk melengkapi anggota timnya.

Mereka punya waktu lebih untuk merampungkan proses negosiasi pemain asing serta memberikan banyak waktu untuk recovery dua pemain yang baru pulang dari timnas.

Diharapkan, komposisi tim sudah lengkap sebelum digelarnya Piala Walikota Solo agar Arema FC bisa tampil dengan seluruh potensi terbaiknya.

Selain itu, pengunduran waktu juga memberikan waktu tambahan bagi pemain lain untuk mempersiapkan diri.

Salah satunya adalah rekrutan baru Diego Michiels yang belum genap sepekan bergabung.

Kini, manajemen tengah berkoordinasi untuk memaksimalkan waktu tambahan yang ada.

"Langkah Arema FC ke depan tentu mencoba untuk kembali menyusun ulang program latihan berkaitan dengan mundurnya jadwal Piala Wali Kota Solo," pungkasnya.

Keputusan mengundurkan jadwal pelaksanaan Piala Wali Kota dijabarkan pihak Panpel dalam manajer meeting yang digelar pada Selasa (15/6/2021) sore.

Pelaksanaan berubah dari jadwal semula pada 20-26 Juni menjadi 27 Juni–3 Juli 2021.

Disebutkan tingginya angka kasus Covid-19 di Jawa Tengah menjadi dalih utama.

Pengunduran jadwal tersebut menjadi bagian upaya untuk menekan kasus Covid-19.