Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wacana Penggunaan Pemain Asing di Liga 2 Ciptakan Dilema Bagi Rendra Soedjono

TANGERANG, KOMPAS.com - COO Dewa United Rendra Soedjono mengatakan wacana penggunaan pemain asing di Liga 2 2021 menciptakan dilema tersendiri.

Sebagai klub yang bernaung di kompetisi PSSI, ia mengatakan Dewa United siap menjalankan setiap kebijakan federasi.

Namun, di sisi lain,  dia menilai kebijakan tersebut kurang pas diterapkan di Liga 2.

Secara pribadi, Rendra mengatakan regulasi Liga 2 saat ini sudah sangat baik dengan memperbolehkan klub merekrut pemain naturalisasi.

“Saya dari Dewa United mengatakan kalau memang PSSI memberikan regulasi penggunaan pemain asing di Liga 2 ya kita siap mengikuti aturannya, tidak masalah,” ujar Rendra Soedjono dalam sebuah sesi wawancara daring terbatas.

“Namun, jika ditanya secara pribadi, kalau saya lebih berpikir kebijakan yang ada di PSSI saat ini sudah baik. Kenapa? Karena tidak diperbolehkan menggunakan pemain asing tapi diperbolehkan menggunakan pemain naturalisasi,” imbuhnya.

Rendra Soedjono menilai kebutuhan akan pemain asing di Liga 2 sejatinya bisa ditutupi dengan pemain naturalisasi yang notabene kualitasnya tak jauh dengan pemain asing.

Sehingga, perekrutan pemain asing bukan sebuah kebutuhan yang mendesak karena sudah ada alternatifnya.

Dia sebenarnya tidak kontra dengan wacana penggunaan pemain asing di Liga 2. Hanya saja dia merasa banyak hal yang perlu diperhatikan dengan lebih seksama.

Secara realistis, Rendra mempertanyakan kembali kesanggupan klub-klub Liga 2 merekrut pemain-pemain asing.

Jangan sampai kebijakan untuk peningkatan kualitas justru menciptakan masalah baru yang lebih pelik nantinya.

“Kuncinya cuma satu ini bicara soal budgeting. Kalau memang budgeting bagus dan pemilik cukup mampu untuk mendatangkan pemain-pemain asing,” kata pria berusia 43 tahun.

“Kami sebagai tim Liga 2 juga harus sadar juga tidak mungkin lah kita bisa mengambil pemain asing sampai tiga. Nanti bayarnya juga akan bingung. Apalagi sekarang kan pandemi, pendapatan tentu tidak akan semudah yang dibayangkan,” kata Rendra lagi.

“Jadi, permasalahannya yakin tidak Liga 2 ini menerapkan penggunaan pemain asing dan yakin tidak tim-tim Liga 2 ini bisa membayar pemain asing” imbuhnya.

Satu hal yang tidak bisa dikesampingkan lagi adalah marwah Liga 2 sebagai Kawah Candradimuka pemain-pemain nasional.

Selama ini Liga 2 adalah tempat untuk membuktikan diri pemain-pemain nasional untuk bisa menembus kasta tertinggi termasuk pemain-pemain lama yang tersingkir di Liga 1 karena kalah bersaing dengan pemain asing.

Rendra Soedjono berharap jangan sampai kehadiran pemain asing di Liga 2 mengulang kembali siklus sama di Liga 1 di mana kehadiran pemain-pemain asing memperkecil ruang pemain untuk membuktikan dirinya.

“Karena jujur ada beberapa pemain Dewa United merupakan pemain-pemain potensial yang masuk scouting saya dari beberapa tahun lalu," ujar pria yang juga berprofesi sebagai presenter olahraga tersebut.

"Mereka pemain-pemain potensial tapi harus tersingkir dari tim-tim Liga 1 atau bahasa lainnya menjadi pemain cadangan.”

“Karena apa? Ya karena posisi-posisi mereka ditempati oleh pemain asing. Karena itu pemain-pemain tadi saya ambil di Dewa United supaya mereka bisa tampil maksimal. Syukur-syukur mereka bisa masuk tim nasional.”

“Jujur, terkadang bagi pemain-pemain seperti mereka itu hanya kesempatan yang mereka butuhkan,” pungkasnya.

Atas dasar itulah alumni Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti tersebut berharap wacana penggunaan pemain asing di Liga 2 dipertimbangkan kembali dengan masak dan bijak.

Ia mengatakan kalau regulasi Liga 2 yang sekarang ini sudah cukup ideal bagi kompetisi kasta kedua.

https://bola.kompas.com/read/2021/05/02/18300068/wacana-penggunaan-pemain-asing-di-liga-2-ciptakan-dilema-bagi-rendra-soedjono

Terkini Lainnya

AFC Sebut Justin Absen, Tangan Kanan STY Membantah

AFC Sebut Justin Absen, Tangan Kanan STY Membantah

Timnas Indonesia
Kata Pelatih Irak soal Kekuatan Indonesia di Piala Asia U23

Kata Pelatih Irak soal Kekuatan Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Irak Vs Indonesia, Presiden Jokowi Nonton di Kamar

Irak Vs Indonesia, Presiden Jokowi Nonton di Kamar

Liga Indonesia
Subaru Catat Prestasi di JDM Run Time Attack

Subaru Catat Prestasi di JDM Run Time Attack

Sports
Indonesia Vs Irak: Klimaks Sesungguhnya untuk Garuda, Sulit Diprediksi

Indonesia Vs Irak: Klimaks Sesungguhnya untuk Garuda, Sulit Diprediksi

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Penilaian Pemain Irak Soal Skuad Garuda Muda

Piala Asia U23 2024: Penilaian Pemain Irak Soal Skuad Garuda Muda

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Menpora Kunjungi Al Nassr, Bahas Kans Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20

Menpora Kunjungi Al Nassr, Bahas Kans Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20

Sports
Piala Asia U23 2024: Magi STY Disorot Pelatih Irak, Indonesia Wajib Dihormati

Piala Asia U23 2024: Magi STY Disorot Pelatih Irak, Indonesia Wajib Dihormati

Timnas Indonesia
Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Liga Lain
Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Liga Italia
5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Liga Champions
Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Timnas Indonesia
Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke