Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

11 Ahli Sepakat, Diego Maradona Korban Kelalaian Medis

KOMPAS.com - Dewan Medis yang beranggotakan 11 ahli lintas disiplin ilmu sepakat menyatakan bahwa Diego Maradona adalah korban dari kelalaian medis dan bisa dihindari.

Hal itu tercermin dari dokumen penyelidikan setebal 70 halaman yang dirlis Dewan Medis bentukan Kejaksaan San Isidro , Buenos Aires, pada Jumat (30/4/2021) waktu setempat.

Salah satu kalimat yang terdapat dalam dokumen tersebut adalah "Tindakan tim kesehatan yang merawat Maradona kurang memadai dan sembrono,".

Setidaknya terdapat tiga poin dalam dokumen tersebut yang mengindikasikan bahwa Diego Marodona telah menjadi korban kelalaian medis.

Dikutip dari situs Tyc Sports, beberapa poin yang dipermasalahkan Dewan Medis adalah kinerja psikiater pendamping, obat terapi dan jantung, hingga minimnya tindakan pada masa-masa kritis Diego Maradona.

Beberapa dari poin tersebut dikaitkan dengan kecanduan Diego Maradona terhadap alkohol dan zat terlarang lainnya.

Dalam laporan Dewan Medis tersebut, Diego Maradona juga disebut menghadapi masa-masa kritis setidaknya 12 jam sebelum meninggal dunia.

Namun, tanda-tanda itu diabaikan oleh petugas medis sehingga memperburuk kondisi Maradona.

"Maradona menunjukkan tanda-tanda jelas dari periode nyeri berkepanjangan. Jadi, kami menyimpulkan bahwa pasian tidak diawasi dengan benar 12 jam sebelum meninggal dunia," bunyi kalimat dalam laporan Dewan Medis.

Hasil penyelidikan Dewan Medis ini memberatkan tuduhan yang ditujukan kepada dr Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov, dan psikolog Carlos Daniel Diaz.

Ketiga sosok tersebut dan juga empat perawat lainnya saat ini sedang diperiksa terkait kasus kematian Diego Maradona.

Ketujuh orang itu menghadapi tuduhan lalai dalam menjalankan tugasnya ketika merawat Diego Maradona.

Leopoldo Luque menjadi sosok yang paling disorot karena dirinya merupakan dokter pribadi Diego Maradona.

Dalam laporan Infobae, Luque bahkan dikabarkan sempat pergi ke luar negeri pada bulan kematian Maradona.

Laporan itu tentu mengejutkan karena Diego Maradona sudah dirawat di rumah sakit sejak 2 November 2020 hingga akhirnya meninggal dunia pada 25 November 2020.

Dikutip dari situs Tyc Sports, laporan tersebut nantinya akan disampakan ke tiga penyidik, yakni Laura Capra, Cosme Iribarren dan Patricio Ferrari.

Awal Mula Kematian Diego Maradona Diselidiki:

Penyebab kematian Diego Maradona sampai saat ini masih terus diselidiki.

Diego Maradona meninggal dunia di rumahnya pada 25 November 2020 dengan dugaan awal disebabkan oleh gagal jantung.

Empat hari berselang, dugaan itu dipertanyakan setelah rumah sekaligus klink dokter pribadi Diego Maradona, dr Leopoldo Luque, digeledah oleh Kepolisian Buenos Aires.

Dari operasi tersebut, petugas kepolisian menyita komputer dan ponsel pribadi Leopoldo Luque serta catatan medis Diego Maradona.

Leopoldo Luque diperiksa karena menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap operasi pengangkatan darah beku di otak hingga rawat jalan yang dijalani Maradona sebelum meninggal dunia.

Dugaan yang muncul saat ini adalah Leopoldo Luque telah lalai saat mengizinkan Maradona pulang ke rumah untuk menjalani rawat jalan.

Sebab, terdapat temuan yang menyatakan prosedur perawatan Maradona di kediaman pribadinya tidak sesuai standar.

Beberapa kejanggalan dari prosedur perawatan Maradona di kediaman pribadinya adalah tidak ada perawat, dokter, hingga ambulans dengan kelengkapan defibrillator (stimulator detak jantung), yang siap siaga selama 24 jam.

Kesiapan ambulans itu sebelumnya sudah dipertanyakan oleh pengacara Diego Maradona, Matias Morla.

Adapun dua putri Maradona, yakni Dalma dan Giannina, juga sempat mengeluhkan prosedur rawat jalan ayahnya ke hadapan publik.

Selain rekomendasi Leopoldo Luque dan kejanggalan prosedur rawat jalan, terdapat satu hal lain yang membuat kematian Maradona saat ini diselidiki.

Satu hal itu adalah keterangan dari suster yang bertugas pada hari kematian Maradona, Dahiana Gisela.

Dikutip dari situs Marca, Dahiana Gisela dikabarkan memalsukan laporan harian perawatan Diego Maradona.

Dahiana Gisela pada awalnya menulis dalam laporan kerja harian bahwa dirinya masuk ke kamar tidur Maradona karena mendengar suara saat pagi hari.

Namun, keterangan itu kemudian diralat Gisela ketika diperiksa kepolisian dengan menyatakan tidak masuk ke kamar tidur untuk membiarkan Maradona tidur beristirahat.

Dalm laporan Marca, Gisela mengakui telah memalsukan laporan tersebut karena dipaksa oleh tempat dirinya bekerja, Medidom, seuah perusahaan layanan kesehatan.

https://bola.kompas.com/read/2021/05/01/17300068/11-ahli-sepakat-diego-maradona-korban-kelalaian-medis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke