Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"European Super League Serakah dan Tidak Berperasaan"

KOMPAS.com - Reaksi keras dari para insan sepak bola terus bermunculan terkait pembentukan European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa.

Kali ini, kecaman untuk European Super League datang dari eks pemain Real Madrid dan Inter Milan, Luis Figo.

Lewat media sosialnya, Figo berkicau bahwa European Super League bisa menghadirkan bencana untuk ekosistem sepak bola.

Selin itu, Figo juga menilai bahwa klub yang mempelopori berdirinya Liga Super Eropa hanya mementingkan diri sendiri. 

“Yang disebut Liga Super ini sama sekali bukan Super,” tulis Figo di Twitter," tulis Figo di akun Twitter prbadinya, Senin (19/4/2021).

“Hanya untuk melayani pemilik yang mementingkan diri sendiri, yang sudah lama berhenti memedulikan penggemarnya, dan sama sekali mengabaikan prestasi olahraga. Tragis," Figo mengakhiri.

Mantan klub Figo, Real Madrid dan Inter Milan merupakan dua dari 12 klub yang berstatus sebagai "pendiri" European Super League.

Adapun 10 klub lainnya adalah Arsenal, Chelsea, Manchester City, Manchester United, Liverpool, Tottenham Hotspur, AC Milan, Juventus, Atletico Madrid, dan Barcelona.

“Dua belas klub besar Eropa hari ini bersama memutuskan kesepakatan untuk menggelar kompetisi tengah pekan, Super League, yang diatur oleh klub-klub pendiri,” demikian bunyi pernyataan resmi dari European Super League.

Kompetisi yang dinilai menjadi tandingan Liga Champions tersebut rencananya akan digelar pada Agustus 2021 dan digulirkan setiap tengah pekan.

Hal itu jelas mengancam tatanan kompetisi yang selama ini sudah berjalan teratur di bawah naungan UEFA dan badan penyelenggara liga di masing-masing negara.

Maka, tidak salah kiranya legenda timnas Portugal sekaliber Luis Figo merasa khawatir dengan keberadaan European Super League.

UEFA pun sudah mengeluarkan pernyataan resmi dan sikap jelas terhadap proyek pembentukan European Super League.

Induk sepak bola Eropa itu menentang dan akan memberi sanksi kepada klub dan pemain yang terlibat di dalamnya.

Hukuman tersebut berupa larangan berpartisipasi di liga domestik dan kompetisi di bawah payung UEFA, baik di klub maupun bersama tim nasional.

"Klub-klub yang berpartisipasi dalam proyek ini akan dilarang bermain di kompetisi tingkat domestik, Eropa atau dunia, sementara para pemain tidak diizinkan mewakili tim nasional mereka," demikian bunyi pernyataan UEFA.

https://bola.kompas.com/read/2021/04/20/10000028/-european-super-league-serakah-dan-tidak-berperasaan-

Terkini Lainnya

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Liga Italia
Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke