KOMPAS.com - AC Milan mesti melakukan sprint kencang dalam 10 laga terakhir jelang finis Liga Italia 2020-2021. I Diavolo boleh bersandar kepada spesialis lap terakhir, Zlatan Ibrahimovic.
Zlatan Ibrahimovic bakal memimpin AC Milan menghadapi Sampdoria pada pekan ke-29 Liga Italia 2020-2021 di Stadion San Siro, Sabtu (3/4/2021) pukul 17.30 WIB.
Jika ingin terus menghidupkan asa meraih scudetto alias titel juara Serie A, Ibrahimovic cs wajib meraup hasil positif saat bersua Sampdoria.
“Momen krusial kompetisi telah datang,” kata pelatih AC Milan, Stefano Pioli.
AC Milan jelas butuh versi bengis alias kejam dari sang penyerang andalan, Zlatan Ibrahimovic (39 tahun) dalam mengarungi lap-lap terakhir Liga Italia.
Peran Ibrahimovic buat AC Milan tak terbantahkan. Ketika nama Zlatan tertera di papan skor pada rentang 22 Juli 2020 sampai sekarang, AC Milan tak pernah menelan kekalahan.
Rapor skuad I Diavolo Rosso (julukan AC Milan) saat Ibrahimovic bikin gol adalah 12 kemenangan dan dua seri.
Tak salah memang jika AC Milan berharap banyak kepada Ibrahimovic di periode akhir kompetisi.
Ibrahimovic adalah spesialis lap terakhir. Ia kerap menginjak pedal gas dengan dalam dan tampil menentukan di pengujung kejuaraan.
Musim lalu adalah contoh paling gres. Ibrahimovic sukses mengantar AC Milan mencatat finis sensasional dengan mencatat tujuh kemenangan dan tiga hasil imbang dalam 10 partai pamungkas Liga Italia 2019-2020.
Dalam periode itu, Ibrahimovic sukses mencatat 7 gol. I Diavolo Rosso pun bisa mengakhiri musim di peringkat 6 dan meraih tiket partisipasi di Liga Europa 2020-2021.
Zlatan seperti dilahirkan untuk jadi pembeda. Ia juga tampil menentukan dalam keberhasilan Inter Milan meraih titel scudetto pada 2007-2008.
Saat itu, Inter ditempel ketat AS Roma dan butuh kemenangan pada laga kontra Parma di pekan terakhir guna menyegel status kampiun.
Problem bagi Inter Milan adalah Ibrahimovic sedang tidak fit dan sempat absen dalam enam laga beruntun jelang duel kontra Parma.
“Saya tak mau tahu. Saya akan memainkanmu lawan Parma, tak peduli apa yang akan kamu katakan,” kata pelatih Inter Milan saat itu Roberto Mancini, seperti diceritakan Ibrahimovic dalam buku autobiografinya, I Am Zlatan Ibrahimovic.
Ibrahimovic yang dalam kondisi setengah bugar akhirnya benar-benar dipaksa bermain sebagai pemain pengganti oleh Mancini.
Apa hasilnya? Inter menang 2-0 dan Ibrahimovic memborong gol kemenangan serta memastikan gelar juara!
Sejak memulai karier profesional, Ibrahimovic seperti sudah ditakdirkan untuk bersinar di momen akhir kompetisi.
Ibrahimovic mencetak gol perdananya sebagai pemain profesional bersama Malmoe pada usia 18 tahun 27 hari.
Tim pertama yang menjadi korban Zlatan adalah Vastra Frolunda. Tebak kapan momennya?
Ya, gol debut Ibrahimovic di pentas profesional mengambil momen pada pekan pamungkas Liga Swedia edisi 1999.
Masuk sebagai pemain pengganti, Ibrahimovic muda hanya butuh tempo tiga menit untuk menggetarkan jala gawang Vastra Frolunda.
https://bola.kompas.com/read/2021/04/03/14200098/10-laga-jelang-finis-liga-italia-ibrahimovic-spesialis-lap-terakhir