Lautaro Martinez Sebut Satu Pemain yang Sempurna di Inter Milan

Lautaro Martinez memandang pemain itu adalah koleganya di posisi depan, Romelu Lukaku.

Tak heran nama Lukaku terbenak dalam pikirannya.

Striker asal Belgia itu begitu menggila bersama I Nerazzurri sejak direkrut dari Manchester United pada musim 2019-2020.

Pada musim perdananya, Lukaku mampu mencetak 23 gol dan berkontribusi atas pencapaian Inter yang finis di posisi kedua Serie A.

Bahkan, Inter dapat dikatakan hampir juara karena hanya selisih satu poin dari Juventus di puncak klasemen.

Penampilan apik Lukaku pun berlanjut pada musim 2020-2021. Ia telah mebukukan 17 gol hingga pekan ke-24 Liga Italia.

Terkini, striker berusia 27 tahun itu kembali menunjukkan kemoncerannya ketika membawa Inter menang 3-0 atas AC Milan.

Lukaku meyumbang dua gol saat melawan Milan pada laga lanjutan Serie A yang berlangsung di San Siro, pekan lalu.

Praktis, Lukaku sekarang berada di urutan kedua daftar top skor Serie A sementara dengan 17 gol.

Ia hanya selisih satu gol dari megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, yang berada di puncak top skor.

Nerazzurri pun kini bertengger di puncak Serie A dengan 53 poin.

Melihat peforma luar biasa Lukaku, Lautaro Martinez pun tak ragu mengklaim koleganya sebai pemain yang lengkap.

"Dia mencetak gol seperti beberapa lain pemain lainnya. Buat peluang dan cetak gol, begitu seterusnya," kata Martinez dilansir La Gazzetta dello Sport, Sabtu (27/2/2021).

"Dia tiba di Milan pada saat yang tepat. Ia menjadi pemain yang komplet, terima kasih Antonio Conte.

"Hari ini, di usianya, tidak ada striker sekuat dia," ungkapnya.

Martinez menjelaskan Lukaku selalu memiliki potensi untuk menjadi pemain yang menentukan.

Pemain asal Argentina itu pun mengatakan prestasi rekannya bukanlah suatu kebetulan.

"Romelu selalu punya potensi untuk bisa melakukan apa yang dia tunjukkan di Inter. Bagi saya itu bukan kejutan," sambung Martinez.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebuah permainan mencetak gol dalam lima derbi (vs Milan) berturut-turut."

"Itu terjadi pada Lukaku, itu tidak mungkin kebetulan," tegasnya.