Hattrick Lautaro Martinez Lanjutkan Tradisi Klan Argentina Inter Milan

Lautaro Martinez tampil trengginas dengan tiga kali masuk papan skor saat Inter Milan mencukur Crotone 6-2 di Giuseppe Meazza.

Sebuah torehan spesial bagi Lautaro Martinez, mengingat gelontoran gol ke gawang Crotone tersebut merupakan hattrick perdana sang penyerang asal Argentina bersama Inter Milan.

Aksi sensasional Lautaro Martinez melanjutkan tradisi panjang kegemilangan bomber-bomber asal Argentina saat berkostum Inter Milan.

Sudah bukan rahasia lagi jika Inter Milan dan pemain asal Argentina bak memiliki senyawa khusus yang membuat keduanya saling cocok.

Fakta menarik muncul. Tercatat 10 dari 11 hatrrick terkini yang dibukukan pemain Inter Milan di pentas Serie A bersumber dari pilar asal Argentina!

Satu pengecualian dalam daftar tersebut adalah Ivan Perisic (Kroasia) yang mengemas trigol saat Inter Milan melibas Chievo 5-0 pada 3 Desember 2017.

Lautaro Martinez muncul sebagai nama terbaru penerus klan bomber Argentina di Inter Milan. Ia menjadi pencetak trigol pertama Inter Milan sejak 2018.

Sebelum Lautaro Martinez menggelontor gawang Crotone dengan tiga gol, pilar terakhir Inter Milan yang membukukan hattrick adalah Mauro Icardi pada 2018 dalam laga kontra Sampdoria.

Waktu itu, Icardi sebenarnya tak cuma mencetak hattrick, tapi lebih tepatnya poker mengingat sang bomber Argentina tersebut mendulang empat gol.

Icardi sangat mendominasi dalam daftar 11 pencetak trigol terkini Inter Milan di pentas Liga Italia. Nama penyerang yang kini membela Paris Saint-Germain (PSG) itu muncul lima kali dalam daftar.

Selain Icardi, ada sang kompatriot, Diego Milito, yang mengemas tiga hattrick untuk Inter Milan di Serie A pada tahun kalender 2012.

Nama cukup mengejutkan dalam daftar adalah Ever Banega, gelandang pengatur permainan yang mengukir 65 penampilan bersama timnas Argentina.

Banega, yang membela Inter Milan rentang 2016-2017, menciptakan momen langka dalam hidupnya ketika memberondong gawang Atalanta tiga kali pada 12 Maret 2017.

Saat itu Inter Milan menang dengan skor mencolok: 7-1. 

“Terdapat banyak penggemar Inter Milan di Argentina, sebab banyak pemain asal negara saya yang membela klub ini,” kata Lautaro Martinez dalam sebuah wawancara dengan UEFA pada Oktober tahun lalu.

Kolaborasi dengan Argentina mewarnai momen-momen emas Inter Milan. Salah satu tim termasyhur dalam sejarah klub, La Grande Inter, pada periode 1960-an dipimpin oleh pelatih berkebangsaan Argentina: Helenio Herrera.

Trofi Liga Champions terkini yang diraih oleh Inter Milan juga diangkat oleh orang Argentina, yakni Javier Zanetti.

Zanetti tampil sebagai kapten saat Inter Milan menjuarai Liga Champions 2009-2010.

Fans Inter Milan jelas berharap keberadaan Lautaro Martinez kini mampu meneruskan koneksi emas Inter Milan dengan Argentina.

“Titel juara Serie A adalah salah satu target kami. Kami terus berupaya untuk berada di puncak,” ujar Lautaro Martinez selepas duel melawan Crotone.