KOMPAS.com - Luapan kekecewaan datang dari pelatih Liverpool, Juergen Klopp, usai timnya mengakhiri laga menghadapi Fulham dengan skor 1-1 dalam lanjutan kompetisi teratas Liga Inggris, Premier League, pada Minggu (13/12/2020) atau Senin dini hari WIB.
Klopp meradang atas keputusan wasit Andre Marriner, yang tidak meniup peluit terjadinya pelanggaran kepada penyerang Mohamed Salah oleh bek Fulham, Antonee Robinson.
Insiden itu terjadi jelang proses terciptanya gol Fulham melalui sepakan Bobby Cordova-Reid di awal babak pertama yang menyebabkan Liverpool tertinggal 0-1.
Mantan wasit Premier League, Dermot Gallagher, dalam analisisnya yang dikutip KOMPAS.com dari Sky Sports berpendapat Marriner sudah tepat untuk tidak menghentikan alur pertandingan.
"Wasit memiliki sudut pandang terbaik dalam melihat insiden ini. Ia dapat melihat apakah Robinson hanya melakukan sentuhan atau secara sengaja mendorong Salah. Dalam hal ini saya setuju dengannya dan menilai tidak ada pelanggaran yang terjadi," kata Gallagher.
"Memang tidak ada keraguan bahwa tangan Robinson berada di bagian belakang tubuh Salah saat itu. Marriner harus membuat keputusan cepat apakah terjadi dorongan secara sengaja atau Salah hanya merespons penempatan tangan Robinson di punggungnya," ujarnya lagi.
Marriner, bersama perangkat pertandingan Lee Mason yang melakukan tinjauan melalui teknologi VAR, juga membuat keputusan terkait penalti dalam duel di Stadion Craven Cottage tersebut.
Ia meninjau kemungkinan adanya pelanggaran sehingga berbuah penalti saat bek Liverpool, Fabinho, menghalang laju penyerang Fulham, Ivan Cavaleiro.
Setelah melakukan diskusi, Marriner melihat Fabinho lebih dahulu menyentuh bola dan hanya memberikan Fulham kesempatan tendangan penjuru.
"Ia berpatokan pada arah bola bergulir dan menurutnya Fabinho secara sah menyentuh bola. Dalam pandangan saya, ia sudah tepat memberikan Fulham sepak pojok," kata Gallagher.
Kemudian di babak kedua, Marriner pada akhirnya menunjuk titik putih usai pemain Fulham Aboubakar Kamara menyentuh bola hasil tendangan bebas gelandang Liverpool, Georginio Wijnaldum.
"Jika posisi lengan Kamara diangkat setinggi itu dan menghalangi laju bola tendangan bebas maka seharusnya terjadi tendangan penalti," ujar Gallagher menegaskan.
"Pembelaan dari Kamara yang menyebut sudah berbalik badan saat melompat tidak mempengaruhi keputusan wasit, karena berdasarkan peraturan posisi lengannya itu tidak dibenarkan," ucapnya lagi.
Hasil imbang menghadapi Fulham sendiri membuat Liverpool tertahan di posisi kedua klasemen sementara, dengan raihan 25 poin dari 12 pertandingan Premier League.
https://bola.kompas.com/read/2020/12/15/05400018/mantan-wasit--pengadil-laga-fulham-vs-liverpool-ambil-keputusan-tepat-